Senin, 1 Mei 2023 12:41:8 WIB
Pascamudik Lebaran
Kesehatan
Endro

ilustrasi Covid-19. (wir_sind_klein/PIXABAY)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Pada Oktober 2022 lalu, Dr. Ir. Dimitri Mahayana, Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia, telah memperingatkan belum selesainya pandemi Corona di Indonesia. Alasannya sederhana dan tetap berlaku hingga sekarang, yakni belum ada data di Indonesia merujuk standar global, yang menunjukkan parameter situasi sebuah endemi.
Lebih sederhana lagi, belum ada data menunjukkan bahwa virus Corona telah melemah menjadi flu biasa.
Dikutip dari Kompas.com, Dr. Dimitri kian meyakini kewaspadaan tersebut, karena statistik kasus Covid-19 beberapa saat sebelum libur Lebaran 2023, tepatnya sejak 19 April 2023, justru terus meningkat. Jika sebelum April rata-rata penambahan kasus baru 200-300 kasus per hari dipicu varian di bawah Omicron, maka pada bulan April melonjak hingga 900 kasus.
Pascamudik Lebaran, mengikuti perkembangan data harian Covid 19 yang dipublikasi pada laman covid19.go.id, mengindikasikan kemungkinan gelombang baru Covid 19 di Indonesia.
Dimitri mengamati bahwa dalam 9 hari terakhir, terjadi peningkatan jumlah penderita yang terinfeksi aktif Covid 19. Pada perkembangan per 29 April, terdapat 1250 penderita yang terinfeksi aktif Covid 19, dengan total 13.099 orang yang terinfeksi aktif Covid 19.
Angka ini memang masih jauh dibandingkan dengan kondisi Indonesia saat di puncak pandemi. Namun penyebaran virus akan terus berlanjut, dan sangat mungkin akan memasuki babak baru gelombang Covid 19. Faktanya ada lebih dari 120 juta masyarakat Indonesia yang mudik setelah tiga tahun vakum. Dengan masa inkubasi virus 14 hari, maka semua pihak harus waspada dan memperhatikan apa-apa yang akan terjadi dalam 1-2 minggu ini.
Data dan pantauan terkait kesehatan, akan menjadi salah satu isu yang layak dicermati bersama sebelum terjadi hal yang tak diinginkan.
Supaya pembatasan ketat aktivitas masyarakat tidak kembali diberlakukan, antisipasi dan kewaspadaan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumuman, mengurangi mobilitas, dan menjaga jarak (5M), harus tetap dilakukan. Kewaspadaan berarti tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan, sekalipun saat ini kondisi pagebluk tetap lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Dimitri, selama masyarakat bersama-sama taat prokes dan saling peduli kesehatan komunal, diharapkan pandemi tak akan terulang kembali. (Kompas)
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB