Selasa, 18 April 2023 16:39:35 WIB

Kasus COVID-19 di Malaysia meningkat, Warga dianjurkan memakai masker
Kesehatan

Endro

banner

Orang-orang memakai masker saat menunggu sebelum menyeberang jalan di depan pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur pada 2 Juni 2022. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)

KUALA LUMPUR, Radio Bharata Online - Seiring meningkatnya kasus baru COVID-19, pakar kesehatan masyarakat di Malaysia mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan masker wajah.

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan (KKM), jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 meningkat 87,5 persen dalam 14 hari per 8 April.

Sementara itu, jumlah rawat inap pada periode yang sama meningkat 30,5 persen,  sementara kematian akibat COVID-19 meningkat 25 persen.  Per 8 April, jumlah kasus aktif di seluruh negeri lebih dari 13.000.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (17/4/2020), Asosiasi Rumah Sakit Swasta Malaysia, mendorong masyarakat untuk memakai masker wajah di tempat ramai dan menjaga jarak sosial, di antara langkah-langkah lain untuk mencegah penyebaran virus.

Kamis pekan lalu, Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa mengimbau masyarakat untuk memakai masker wajah di tempat ramai, menjelang perayaan Hari Raya di negara tersebut.

Dr Zaliha mengatakan, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit pada awal April meningkat 17,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Menurutnya, sebagian besar pasien COVID-19 yang dirawat adalah mereka yang berasal dari kelompok risiko tinggi, seperti lansia dan individu dengan penyakit penyerta.

Penasihat Organisasi Kesehatan Masyarakat Malaysia Dr Zainal Ariffin Omar

kepada CNA mengatakan, mengenakan masker wajah masih menjadi pilihan, tetapi sangat dianjurkan. Menurutnya situasi (COVID-19) tidak seburuk sebelumnya, dan (tingkat) pemakaian masker (di kalangan masyarakat) cukup baik.

Dr Sanjay Rampal, seorang Profesor Epidemiologi di Universitas Malaya mengatakan kepada CNA, berdasarkan tingkat penularan COVID-19 di komunitas saat ini, penggunaan masker secara luas mungkin tidak efektif. Dr Rampal mengatakan, pemantauan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk kasus infeksi yang lebih parah, adalah lebih penting.

Rumah sakit swasta juga siap menghadapi gelombang COVID-19 jika itu terjadi. Namun, dia memperingatkan bahwa meningkatkan kapasitas itu bisa menjadi tantangan. (CNA)

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner