Jumat, 14 April 2023 14:51:35 WIB
Daun Salam untuk Turunkan Kadar Gula Darah, Benarkah Efektif?
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Daun salam dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah pasien diabetes. (iStockphoto/bonchan)
Radio Bharata Online - Obat-obatan herbal tradisional memang diyakini bisa menyembuhkan sejumlah penyakit. Salah satunya rebusan daun salam yang dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah.
Tapi, benarkah rebusan daun salam memang baik untuk penderita diabetes?
Staff divisi metabolik endokrin Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI RSCM Dicky Tahapary mengatakan, beberapa tanaman herbal memang diyakini bisa mengurangi kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes.
Namun, penelitian ilmiah terkait hal tersebut belum banyak dilakukan. Artinya, hal tersebut belum bisa dibuktikan secara klinis.
"Memang ada beberapa penelitian, tapi bukan penelitian besar. Beberapa tanaman diyakini bisa [menurunkan gula darah], salah satunya kayu manis dan daun salam," kata Dicky dalam acara Beat Diabetes yang digelar Tropicana Slim di UI Salemba, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Dicky sendiri mengaku tak mempermasalahkan jika pasiennya ingin mencoba pengobatan tradisional. Salah satunya dengan merebus daun salam dan meminum airnya.
Namun, dia meminta agar pasiennya tidak melakukan hal tersebut diam-diam. Pasien harus mau menyampaikannya pada dokter secara terbuka.
Menurut Dicky, komunikasi penting dilakukan. Pasalnya, jika air rebusan daun salah ditemukan ampuh, sementara pasien juga masih menjalankan pengobatan, maka dikhawatirkan terjadi hipoglikemia atau penurunan drastis kadar gula darah.
"Jadi mending pasien jujur saja, bilang mau coba pakai rebusan daun salam. Kami [dokter], ya, tidak akan melarang, tapi akan terus memantau," kata dia.
Selain itu, Dicky juga menganjurkan agar pasien yang mencoba pengobatan herbal tersebut melakukannya secara kontinyu. Jangan sampai pengobatan yang dilakukan setengah-setengah atau tidak konsisten.
"Konsistensi itu penting, ya. Harusnya lebih konsisten, terus gitu dicoba. Kita [dokter] juga memantau, jadi kita tahu, oh ternyata berguna atau tidak, seperti itu," kata dia, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB