Minggu, 3 September 2023 9:25:34 WIB

Ukiran Batu Dazu bukti kekayaan sejarah budaya Chongqing
Sosial Budaya

AP Wira

banner

Dazu Rock Carvings/wikipedia

CHONGQING, Radio Bharata Online - Ukiran Batu Dazu di Chongqing memiliki sejarah yang kaya sejak abad kesembilan selama Dinasti Tang (618-907) di Tiongkok. Ukiran batu yang rumit ini dibuat selama beberapa abad, dari abad kesembilan hingga abad ke-13, oleh pengrajin yang terampil. Mereka memiliki makna budaya yang sangat besar karena merupakan bukti luar biasa dari kekayaan sejarah dan pencapaian artistik Tiongkok kuno. 

Dazu Rock Carvings merupakan sebuah peninggalan yang sangat fenomenal. UNESCO pun telah melabeli Dazu Rock Carvings sebagai salah satu situs bersejarah peninggalan dunia. Di sini, para pengunjung pun bisa menemukan ribuan ukiran patung batu dengan nilai artistik tinggi. Tak hanya itu, patung-patung di sini juga sudah berusia sangat tua, dibuat pada tahun 758 Masehi di masa pemerintahan Dinasti Tang.

Pembuatan patung-patung di Dazu Rock Carvings ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, dilakukan pada tahun 650 Masehi di masa Dinasti Tang. Selanjutnya, pembuatan patung-patung kuno ini dilanjutkan pada masa pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1616-1911).

Patung-patung yang ada di sini pun jumlahnya mencapai lebih dari 5000 patung. Selain itu, juga ada lebih dari 100 ribu ukiran karakter Cina dan prasasti. Seluruh ukiran-ukiran tersebut pun berada di area dengan luas mencapai 1400 kilometer persegi. Patung-patung di sini pun beragam, didominasi oleh patung Buddha dan selanjutnya ada juga patung Tao serta Konfusius.

Ukiran batu yang ada di Dazu sendiri terbagi di lima area, yakni di Beishan, Baodingshan, Nanshan, Shimenshan serta Shizhuanshan. Ukiran-ukiran batu di semua tempat itupun mempunyai nilai artistik yang tinggi dan memperlihatkan skill tinggi para pembuatnya. [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner