Selasa, 9 Juli 2024 11:40:15 WIB

Antusias Anak Muda Tiongkok Pelajari dan Konsumsi Pengobatan Tradisional
Kesehatan

AP Wira

banner

Pengobatan tradisional Tiongkok/ CFP

BEIJING, Radio Bharata Online - Di sebuah bar kesehatan Tong Ren Tang, produsen obat tradisional Tiongkok yang didirikan pada abad ke-17, seorang mahasiswa bermarga Feng mengantre untuk membeli segelas latte dengan goji berry, ramuan kuno yang terkenal dengan khasiatnya untuk melindungi hati dan meningkatkan penglihatan. Selain itu teh boba dengan ginseng dan americano dengan manggis juga merupakan pilihan yang sangat populer di kalangan pelanggan muda di bar tersebut.

"Saya menyukai jenis konsumsi baru ini karena sehat dan praktis," kata Feng.

Kesehatan dan kebugaran kebanyakan menjadi fokus kaum paruh baya dan lanjut usia. Saat ini, semakin banyak anak muda yang merangkul gaya hidup sehat tersebut sehingga memicu tren baru yang dirancang khusus bagi mereka di seluruh Tiongkok.

Zheng Wanying (30), seorang karyawan di sebuah perusahaan sekuritas di Beijing, biasanya memulai harinya dengan secangkir teh buatan sendiri yang dicampur dengan jujube, lengkeng, dan kelopak bunga mawar. Pada malam hari, dia bersantai dengan merendam kakinya dengan cuka, jahe, dan lada Sichuan.

"Teh bunga dan buah meningkatkan sirkulasi darah serta memutihkan kulit, sementara merendam kaki mengurangi rasa dingin dan meredakan pembengkakan," kata ZHeng.

Wanita itu mengatakan bahwa teknik antipenuaan itu akan membantunya mempertahankan penampilan awet muda.

Di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok selatan, anak-anak muda menikmati pijat tradisional Tiongkok di kursi-kursi pinggir jalan di dekat Universitas Guangxi.

Bagi para pekerja kantoran muda yang bekerja di balik meja yang menderita nyeri bahu dan leher, Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Provinsi Zhejiang memperkenalkan layanan rawat jalan pijat malam hari untuk memenuhi permintaan mereka yang terus meningkat akan pengobatan untuk meredakan nyeri usai bekerja.

Sebuah survei yang dilakukan oleh China Youth Daily pada akhir tahun lalu mengungkapkan bahwa 79,9 persen dari 1.000 anak muda yang disurvei telah mempelajari filosofi dan terapi medis tradisional Tiongkok, dengan 51,9 persen mendapatkan pengetahuan tersebut dari platform media sosial.

Seorang dokter di Rumah Sakit Wangjing di bawah naungan Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok, Fan Su, telah mengamati tumbuhnya kesadaran akan obat tradisional Tiongkok dan pemeliharaan kesehatan di kalangan anak muda.

"Terutama ketika mereka merasa akan sakit, tapi, belum memenuhi kriteria diagnostik pengobatan Barat, banyak anak muda akan mencari bantuan dari obat tradisional Tiongkok," ujar Fan.

Li Zhilin, seorang karyawan perusahaan rintisan internet, setuju dengan konsep "mencegah lebih baik daripada mengobati". Dia yakin bahwa seseorang harus terus memantau kondisi kesehatannya dan segera mengatasi masalah kesehatan apa pun, baik fisik maupun mental.

Tertekan dengan beban kerja yang sangat besar, Li pernah menderita stres berlebih. Setelah mengadopsi pengobatan yang memadukan pernapasan dan akupunktur di sebuah bar kesehatan, dia memperoleh kembali pola pikir yang damai dan menjadi lebih efisien dalam bekerja.

"Kesehatan yang baik sangat penting untuk memiliki energi agar dapat sepenuhnya terlibat dalam pekerjaan dan kehidupan," kata Li.

Beberapa anak muda bersedia melakukan upaya lebih keraas untuk mempelajari kearifan kuno ini selain menjalani terapi obat tradisional Tiongkok.

Program pembelajaran lebih lanjut tentang obat tradisional yang diselenggarakan oleh Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Shandong telah menarik beberapa anak muda tahun ini. Jiang Fei, misalnya, menjadi bersemangat untuk memahami teori-teori herbal setelah sembuh dari penyakit dengan bantuan mereka.

Liu Dong, pemilik sebuah bar kesehatan di Beijing, mengaitkan ketertarikan generasi muda terhadap obat tradisional Tiongkok dengan kebijakan-kebijakan pendukung terkait dari negara dan kemanjuran herbal yang terbukti dalam mengobati COVID-19.

Pada 2022, Dewan Negara Tiongkok merilis rencana untuk meningkatkan pengembangan obat tradisional selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), dengan tujuan membangun sistem layanan obat tradisional Tiongkok yang efisien dan berkualitas tinggi.

Sekolah dasar dan menengah di seluruh Tiongkok menawarkan kursus atau kegiatan tentang obat tradisional yang ramah untuk anak muda, membuka jendela bagi anak-anak dan remaja untuk memahami budaya pengobatan tradisional Tiongkok.

Antusiasme kaum muda terhadap kesehatan dari kalangan akademis hingga masyarakat menyegarkan kembali pengobatan herbal tradisional, menambah cita rasa modern pada warisan budaya yang berharga ini.

"Ramuan kuno menjaga kita tetap sehat dengan cara yang baru. Inilah pesona obat tradisional Tiongkok," ujar Feng. [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner