Beijing, Bharata Online - Data resmi menunjukkan pada hari Senin (13/10) bahwa perdagangan barang Tiongkok dengan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tumbuh 9,6 persen secara tahunan (year-on-year) pada tiga kuartal pertama tahun ini, dengan blok tersebut tetap menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok.
Pada periode Januari-September 2025, impor dan ekspor Tiongkok dengan ASEAN mencapai 5,57 triliun yuan (sekitar 12.970 triliun rupiah), yang mencakup 16,6 persen dari total volume perdagangan luar negeri Tiongkok, kata Lyu Daliang, Juru Bicara Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok atau General Administration of Customs (GAC), dalam konferensi pers di Beijing.
"ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok untuk produk pertanian selama delapan tahun berturut-turut. Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, impor produk pertanian Tiongkok dari ASEAN tumbuh sebesar 15,3 persen secara tahunan, menyumbang 19,1 persen dari total impor produk pertanian Tiongkok. Sementara itu, ekspor jeruk, asparagus, dan barang-barang lainnya dari Tiongkok ke ASEAN juga mengalami pertumbuhan pesat. Pada periode yang sama, ekspor mesin tekstil dan bahan baku tekstil Tiongkok ke ASEAN masing-masing meningkat sebesar 28,2 persen dan 13,4 persen secara tahunan, sementara impor pakaian jadi dari ASEAN tumbuh sebesar 9,3 persen," ujar Lyu, yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Departemen Statistik dan Analisis GAC.
Lyu juga menekankan bahwa peningkatan jaringan transportasi antara Tiongkok dan ASEAN telah memberikan dukungan yang kuat bagi pendalaman kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua belah pihak.
"Pada tiga kuartal pertama, impor dan ekspor Tiongkok dengan ASEAN melalui jalur darat melonjak 21 persen, sementara impor dan ekspor melalui jalur air dan udara juga mengalami pertumbuhan pesat," tambahnya.