Kamis, 31 Oktober 2024 11:17:12 WIB

Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang menjadi sampel akan dikenakan bea masuk imbalan yang berbeda
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Xu Haidong, Wakil Kepala Teknisi CAAM (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Keputusan Uni Eropa untuk mengenakan tarif antisubsidi pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) buatan Tiongkok pada dasarnya merupakan tindakan proteksionisme perdagangan, menurut Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok atau China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) pada hari Rabu (30/10).

Komisi Eropa, badan eksekutif dari 27 negara anggota UE, mengumumkan pada hari Selasa (29/10) bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan antisubsidi dan memutuskan untuk mengenakan bea masuk imbalan definitif atas impor mobil listrik bertenaga baterai baru yang diimpor dari Tiongkok untuk jangka waktu lima tahun.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang menjadi sampel akan dikenakan bea masuk imbalan yang berbeda, khususnya, 17,0 persen pada BYD, 18,8 persen pada Geely, dan 35,3 persen pada SAIC.

Xu Haidong, Wakil Kepala Teknisi CAAM, mengatakan bahwa UE telah sepenuhnya mengabaikan bagaimana pasar EV Tiongkok yang luas dan ekonomi pasar yang kompetitif, alih-alih apa yang disebut subsidi, telah memengaruhi harga EV.

"CAAM dengan tegas menentang keputusan ini, yang merupakan bentuk proteksionisme perdagangan yang disamarkan sebagai tindakan berbasis aturan. Keputusan ini sangat menyakiti perasaan perusahaan mobil Tiongkok dan mengikis kepercayaan produsen Tiongkok yang berinvestasi di Eropa," kata Xu.

Komentar

Berita Lainnya

Seperempat abad yang lalu Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner
Huawei mengumumkan Ekonomi

Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

banner