Rabu, 17 Mei 2023 9:51:16 WIB
WHO Tak Sarankan Pemanis Buatan untuk Diet Sehat
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. WHO tidak merekomendasikan penggunaan pemanis non-gula, seperti stevia, sebagai bagian dari diet sehat. (iStockphoto/HandmadePictures)
Radio Bharata Online - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan penggunaan pemanis non-gula sebagai bagian dari diet sehat. Hal ini disampaikan dalam pedoman anyar WHO tentang penggunaan pemanis non-gula.
Rekomendasi tersebut dibuat berdasarkan hasil tinjauan sistematis yang dilakukan WHO dari sejumlah studi.
Bukti menunjukkan bahwa pemanis non-gula tak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengontrol berat badan, baik pada orang dewasa maupun anak.
Tak cuma itu, hasil tinjauan juga memperlihatkan adanya potensi dampak negatif dari penggunaan pemanis non gula. Misalnya saja peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian pada orang dewasa.
"Mengganti gula biasa dengan pemanis non-gula tak membantu mengendalikan berat badan dalam jangka panjang. Orang perlu mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi asupan gula, seperti mengonsumsi makanan dengan gula alami," ujar Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO Francesco Branca, menukil laman resmi WHO, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Pemanis non-gula, tegas Branca, bukan bahan makanan esensial dan tidak memiliki nilai gizi. Stevia jadi salah satu pemanis non-gula yang paling umum ditemukan di pasaran.
Sebagai informasi, rekomendasi ini dikeluarkan sebagai bagian dari pedoman diet sehat WHO yang telah ada sebelumnya. Pedoman ini bertujuan untuk membangun pola makan sehat dan menekan risiko penyakit tidak menular (PTM) di seluruh dunia.
Pemanis non-gula seperti stevia sendiri selama ini digadang-gadang sebagai pemanis alternatif pengganti gula yang lebih sehat.
Pemanis satu ini diklaim mengandung nol kalori dan sedikit karbohidrat. Tak heran jika kemudian stevia kerap direkomendasikan untuk orang yang sedang dalam program penurunan berat badan.
Selain stevia, ada juga pemanis non-gula lainnya seperti acesulfame K, aspartam, advantame, siklamat, neotame, sakarin, suklarosa, dan turunan stevia lainnya.
Terlalu banyak asupan gula sendiri dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk di antaranya diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB