Rabu, 12 April 2023 8:58:18 WIB
Studi Temukan Otak Bayi Rusak karena Covid-19, Virus Menembus Plasenta
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Sebuah studi mengungkapkan kerusakan otak pada bayi baru lahir akibat Covid-19. (iStockphoto/Konstantin Aksenov)
Radio Bharata Online - Sebuah studi kasus mengungkapkan kerusakan otak bayi yang baru lahir akibat Covid-19. Studi menunjukkan Covid-19 mampu menembus plasenta.
Peneliti dari University of Miami meneliti dua bayi dengan diagnosis kerusakan otak.
Kedua bayi dilaporkan negatif Covid-19 saat lahir, namun kadar antibodi SARS-CoV-2 dalam darah ditemukan meningkat. Artinya, antibodi melewati plasenta atau terjadi pelepasan virus dan memicu respons imun bayi.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Pediatrics ini, peneliti menyebut bayi mengalami kejang, ukuran kepala kecil, dan perkembangan yang terlambat. Satu bayi meninggal di usia 13 bulan.
Banyak wanita terkena Covid-19 selama kehamilan, tetapi melihat masalah ini pada bayi mereka saat lahir jelas tidak biasa," kata Shahnaz Duara, profesor pediatri dan penulis senior dalam studi tersebut, seperti dikutip dari laman University of Miami Health System.
Studi ini jadi studi pertama yang mengkonfirmasi penularan Covid-19 melalui plasenta dan memicu kerusakan otak bayi.
Dalam kedua kasus, sang ibu tertular Covid-19 pada trimester dua lalu dinyatakan sembuh. Hanya saja, salah satu ibu mengalami infeksi berulang pada trimester tiga.
Namun demikian, dari kedua kasus ini, tak jelas apakah kasus tersebut dipicu oleh sitokin plasenta yang meradang atau virus memang benar-benar melewati plasenta.
Michael Paidas, profesor dan Ketua Departemen Kebidanan, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Milles School, mengatakan bahwa bayi dengan kondisi tersebut disebut dengan ensefalopati iskemik hipoksia atau kerusakan otak akibat penurunan aliran darah.
"Tapi bukan kurangnya aliran darah ke plasenta yang menyebabkan hal ini. Sejauh yang kami tahu, itu adalah infeksi virus," imbuhnya, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB