Rabu, 15 Februari 2023 8:36:34 WIB
Jangan Anggap Sepele Lendir Berlebih di Paru-paru, Ini Bahayanya
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Jika dibiarkan, lendir berlebih di paru-paru bisa berbahaya untuk kesehatan. (Istockphoto/ AntonioGuillem)
Radio Bharata Online - Dalam kondisi normal, keberadaan lendir sebenarnya berfungsi untuk menangkap dan menjebak iritan atau patogen yang bisa membahayakan tubuh. Pertanyaannya, apakah lendir berlebih di paru-paru berbahaya untuk kesehatan?
Pada dasarnya, produksi lendir berlebih membuat seseorang berisiko mengalami sejumlah masalah kesehatan. Namun, pada kebanyakan kasus, lendir di paru-paru tak berisiko membahayakan nyawa.
Hanya saja, jika dibiarkan begitu saja, kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah serius seperti bronkitis, pneumonia, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Produksi lendir yang berlebih sendiri umumnya disebabkan oleh pola hidup yang tak sehat. Kebiasaan merokok dan paparan polusi merupakan penyebab utama dari kebanyakan kasus.
Akibatnya, muncul gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang tak kunjung hilang.
Lebih dari itu, mengutip laman American Lung Association, lendir yang menumpuk di saluran pernapasan juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan merusak paru-paru, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Jadi, apakah lendir di paru-paru berbahaya untuk kesehatan? Jawabannya bisa berbahaya jika dibiarkan begitu saja.
Misalnya, hidup dengan PPOK akan membuat Ada mengalami kelebihan cairan atau lendir yang lengket di paru-paru.
"Banyak orang yang hidup dengan PPOK, terutama mereka yang merokok dan mungkin belum didiagnosis dengan penyakit itu, mengalami batuk dan produksi lendir berlebih dan menganggapnya sebagai hal yang normal," kata Irina Petrach, Chief of Pulmonary, Critical Care and Sleep Medicine di National Jewish Health.
Namun, Petrach menegaskan bahwa batuk berlendir bukanlah hal yang normal. Seharusnya batuk tersebut menandakan peringatan bahwa ada sesuatu yang salah pada saluran pernapasan Anda.
PPOK sendiri merupakan penyakit peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka panjang. Jika dibiarkan, PPOK bisa berujung pada penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Petrach menyarankan Anda untuk mencatat frekuensi dan periode batuk. Hal ini dilakukan untuk melacak berapa lama berlangsungnya batuk berdahak yang
dialami.
Jika batuk berlangsung selama lebih dari beberapa minggu, maka Anda disarankan untuk segera menemui dokter.
Itulah informasi mengenai apakah lendir di paru-paru berbahaya untuk kesehatan. Semoga membantu.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB