Rabu, 18 Januari 2023 15:56:33 WIB
3 Bahaya Minyak Jelantah untuk Kesehatan, Bisa Bikin Kolesterol Naik
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Ada beberapa bahaya makan minyak jelantah yang perlu diketahui. (iStockphoto/undefined undefined)
Radio Bharata Online - Minyak jelantah memang tak disarankan untuk digunakan kembali. Ada beberapa bahaya makan minyak jelantah untuk kesehatan yang perlu diketahui.
Minyak jelantah pada dasarnya adalah minyak limbah. Minyak ini telah digunakan untuk menggoreng sesuatu, kemudian disimpan dan digunakan kembali untuk keperluan memasak selanjutnya.
Pemakaian minyak jelantah untuk memasak berbahaya untuk kesehatan. Minyak bekas ini bisa menimbulkan berbagai masalah medis jika tertelan ke dalam mulut bersamaan dengan makanan.
Bahaya makan minyak jelantah
Ada banyak dampak buruk dari menelan minyak jelantah untuk kesehatan yang telah disepakati sejumlah ahli kesehatan. Berikut di antaranya, mengutip berbagai sumber.
1. Memicu keracunan
Jika tak disaring dan disimpan dengan benar, maka bakteri bisa memakan partikel makanan yang tertinggal di dalam minyak.
Mengutip Live Strong, minyak yang tidak didinginkan dengan baik akan menyebabkan pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat memicu botulisme, kondisi keracunan makanan yang bisa berujung fatal.
Menukil laman Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, botulisme biasanya memicu sejumlah gejala seperti sulit bernapas, sulit menelan, otot terasa lemah, penglihatan kabur, mata sayu, dan sulit menggerakkan mata.
2. Memicu kanker
Bahaya makan minyak jelantah lainnya adalah berpotensi memicu kanker.
Penggunaan minyak jelantah juga disebut dapat meningkatkan senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan aldehida. Mengutip Pink Villa, keduanya bersifat karsinogen dan dapat meningkatkan risiko pertumbuhan sel kanker.
3. Meningkatkan kolesterol jahat dan tekanan darah
Saat dimasak pada suhu tinggi, lemak pada minyak diubah menjadi lemak trans.
Ahli kesehatan Doumyadeep Mukhopadhyay mengatakan bahwa hal yang sama akan terjadi saat minyak jelantah dipanaskan kembali.
"Minyak akan memproduksi lemak trans dalam jumlah yang lebih tinggi," uar Mukhopadhyay, mengutip Hindustian Times.
Dengan kondisi tersebut, mengonsumsi minyak jelantah berpotensi untuk meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Keduanya bisa memicu berbagai masalah kardiovaskular lainnya seperti stroke dan penyakit jantung.
Demikian beberapa bahaya makan minyak jelantah yang digunakan kembali. Hindari penggunaan minyak jelantah demi tubuh yang tetap sehat, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB