Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok dengan tegas mendukung PBB dalam memainkan peran sentral dalam urusan global, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam sebuah pengarahan rutin di Beijing pada hari Jumat (19/9).

Lin menyampaikan pernyataan tersebut menyusul pengumumannya bahwa Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, akan menghadiri debat umum Sidang Umum ke-80 Majelis Umum PBB (UNGA) di New York pada 22-26 September 2025.

Di New York, Li juga akan menghadiri berbagai acara yang diselenggarakan oleh Tiongkok, termasuk pertemuan tingkat tinggi tentang Inisiatif Pembangunan Global, dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB serta para pemimpin negara-negara terkait.

"Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dunia sedang menyaksikan perubahan yang cepat dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan defisit yang semakin melebar dalam tata kelola global. Komunitas internasional berharap otoritas dan peran PBB dapat dipertahankan dan diperkuat. Debat umum UNGA memberikan kesempatan penting bagi komunitas global untuk membentuk konsensus politik, meningkatkan solidaritas, dan mengatasi tantangan," ujar Lin.

"Tiongkok dengan tegas mendukung PBB dalam memainkan peran sentral dalam urusan global. Awal bulan ini, Presiden Xi Jinping mengajukan Inisiatif Tata Kelola Global, yang menyajikan solusi Tiongkok untuk memperkuat dan meningkatkan tata kelola global. Perdana Menteri Li Qiang, dalam pertemuan multilateral dan bilateral mendatang, akan menguraikan pandangan Tiongkok terhadap lanskap internasional terkini, isu-isu global utama, dan kinerja PBB, serta berbagi secara rinci kebijakan dalam dan luar negeri Tiongkok, Inisiatif Tata Kelola Global, dan visi serta proposal penting lainnya. Melalui kunjungan ini, Tiongkok berharap dapat bergabung dengan semua pihak dalam memperbarui misi pendirian PBB untuk menegaskan kembali komitmen terhadap tujuan dan prinsip Piagam PBB, merevitalisasi otoritas dan vitalitas PBB di era baru, dan memungkinkan organisasi tersebut memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga perdamaian dunia, mendorong pembangunan, dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," jelasnya.