Beijing, Radio Bharata Online - Penting untuk menyelesaikan konflik melalui dialog politik, alih-alih menggunakan kekerasan, kata Juru Bicara Angkatan Pertahanan Rwanda, Ronald Rwivanga, di sela-sela Forum Xiangshan Beijing ke-12, yang dimulai pada hari Rabu (17/9).

Acara tiga hari itu merupakan forum keamanan dan pertahanan tahunan terbesar Tiongkok, dengan 1.800 delegasi militer, peneliti, dan perwakilan resmi dari lebih dari 100 negara, kawasan, dan organisasi internasional yang akan menghadiri pertemuan tahun ini, yang bertema "Meneguhkan Ketertiban Internasional dan Mempromosikan Pembangunan yang Damai".

Dalam sebuah wawancara dengan China Media Group, Rwivanga mengatakan bahwa forum tersebut telah memainkan peran penting dalam membangun rasa saling percaya dalam keamanan regional.

"Penting bagi masyarakat untuk mencari solusi melalui dialog politik, alih-alih menggunakan kekerasan, karena seringkali kekerasan tidak membuahkan hasil yang baik. Kekerasan hanya akan berujung pada konflik yang lebih besar. Jadi, dialog sangatlah penting," ujarnya.

Menurutnya, Tiongkok telah bekerja sama dengan negara-negara Afrika di berbagai bidang, termasuk misi penjaga perdamaian internasional, dan hal itu telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi pengembangan hubungan jangka panjang yang baik antara Afrika dan Tiongkok.

"Tiongkok juga sangat berperan dalam meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi banyak negara Afrika. Tiongkok telah melakukan banyak hal di bidang kerja sama keamanan. Tiongkok telah berpartisipasi dalam pelatihan dan juga berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian, menyediakan teknologi bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan keamanan mereka," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa terkait misi penjaga perdamaian, Rwanda akan memperkuat kerja sama dengan Tiongkok dalam membangun kapasitas militer.

"Fokus utama kami sebagai Rwanda adalah memastikan bahwa di mana pun kami ditempatkan dalam misi penjaga perdamaian, kami dapat melindungi warga sipil secara efektif. Tiongkok memiliki teknologi tersebut. Jadi, negara kami dapat bekerja sama dengan Tiongkok dalam membangun kapasitas dalam teknologi modern yang akan membantu mengamankan wilayah konflik kami," jelasnya.