Jenewa, Radio Bharata Online - Chen Xu, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa dan organisasi internasional lainnya di Swiss, pada hari Kamis (26/9) menyerukan kepada semua pihak untuk meningkatkan tata kelola hak asasi manusia global pada sesi ke-60 Dewan Hak Asasi Manusia PBB atau UN Human Rights Council (UNHRC).

Berbicara mewakili hampir 80 negara, Chen mencatat bahwa multilateralisme menghadapi tantangan berat, menekankan bahwa proses UN80, yang diluncurkan pada peringatan 80 tahun PBB, memberikan kesempatan untuk memajukan reformasi yang dapat meningkatkan efisiensi, menyederhanakan prosedur, menghilangkan duplikasi, dan memperkuat transparansi.

Chen mengajukan lima poin proposal: Pertama, menjunjung tinggi kesetaraan kedaulatan. Semua negara, terlepas dari ukuran, kekuatan, kekayaan, atau kemiskinan, memiliki hak untuk berpartisipasi, membuat keputusan, dan mendapatkan manfaat dari tata kelola global secara setara.

Kedua, menaati aturan hukum dalam hubungan internasional. Hukum internasional harus diterapkan secara setara dan seragam, dan standar ganda harus dihindari.

Ketiga, mempraktikkan multilateralisme. Upaya harus dilakukan untuk mengupayakan konsultasi, kontribusi bersama, dan manfaat bersama, sambil menentang unilateralisme.

Keempat, mengadvokasi pendekatan yang berpusat pada rakyat. Semua kategori hak asasi manusia harus dimajukan secara berimbang.

Kelima, berfokus pada tindakan dan efektivitas. Hasil konkret diperlukan untuk meningkatkan tata kelola hak asasi manusia global dan bersama-sama membuka masa depan cerah yang penuh perdamaian, keamanan, kemakmuran, dan kemajuan.