Beijing, Bharata Online - Pekan Warisan Budaya Takbenda Internasional Beijing 2025 sedang berlangsung meriah di Distrik Tongzhou, Beijing tenggara, menarik ratusan pewaris dan peserta dari lebih dari 60 negara dan wilayah di lima benua, dengan hampir 10.000 pameran yang dipamerkan.

Berlangsung selama lima hari dan diluncurkan pada hari Jumat (17/10), acara ini diselenggarakan berdasarkan empat komponen inti -- Upacara Pembukaan, Pameran Warisan Budaya Takbenda Internasional (Intangible Cultural Heritage/ICH), Forum Dialog ICH, dan Pasar ICH. Bersama-sama, komponen-komponen ini mendorong perayaan warisan global yang mendalam yang menghubungkan Tiongkok dengan seluruh dunia, dengan tema "Warisan Budaya Takbenda: Bersama untuk Kehidupan yang Lebih Baik".

Upacara pembukaan menampilkan pertunjukan berbagai benda yang tercantum dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), beserta musik dan tarian tradisional dari berbagai negara.

Selama pesta ICH yang prestisius, yang menjembatani Tiongkok dan negara-negara asing, cuplikan dari Opera Peking mendapat tepuk tangan meriah, sementara penampilan gabungan paduan suara agung suku Dong dan polifoni vokal Georgia dengan fasih menggambarkan koeksistensi harmonis berbagai budaya dan tradisi yang beragam.

"Paduan suara agung suku Dong memiliki sejarah 2.500 tahun, merangkai kehidupan kita menjadi lagu-lagu yang semarak. Ini merupakan bentuk pertunjukan seni yang cukup menarik, yang menghadirkan suara-suara yang bergema dengan kekuatan yang mendalam," ujar Lan Quan, seorang penampil paduan suara agung suku Dong.

Di area pameran, beragam produk ICH, mulai dari hidangan lokal hingga alat musik, memukau pengunjung dengan ciri khasnya.

Pengunjung dapat menikmati karya-karya indah seperti pakaian Kebaya warna-warni dari Malaysia, tekstil tradisional dari Peru, seni Ebru dari Türkiye (seni melukis di atas air khas Turki, dengan desain dipindahkan ke kertas), dan pembuatan biola tradisional dari Italia.

"Tahun ini, kami membawa seni pembuatan pizza Napoli, dan kemudian seni biola dari Cremona. Warisan budaya tak benda dari seluruh dunia sebenarnya memiliki banyak kesamaan yang mendalam, dan saya yakin kolaborasi dalam pelestariannya sangat penting," ujar Federico Roberto Antonelli, Penasihat Budaya Kedutaan Besar Italia di Tiongkok.

"Tahun ini, 283 proyek warisan budaya tak benda dari 61 negara dan wilayah dipamerkan di acara ini. Kami berharap dapat memanfaatkan warisan budaya tak benda sebagai jembatan untuk mengembangkan platform yang dinamis bagi pertukaran dan pembelajaran lintas peradaban," kata Zheng Fang, Wakil Direktur Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing.