Senin, 7 November 2022 10:52:40 WIB
Konflik Ukraina hari ke 256 : Iran akui Mengirim Drone ke Rusia Sebelum perang
International
Endro - Radio Bharata Online
Reruntuhan pabrik kimia setelah penembakan dari wilayah Ukraina di kota Shebekino, dekat Belgorod, Rusia. AFP
TEHERAN, Radio Bharata Online - Iran mengatakan telah memasok Moskow dengan drone, sebelum Rusia memulai permusuhan di Ukraina, di mana Rusia telah menggunakannya untuk menargetkan pembangkit listrik dan infrastruktur sipil. Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan "sejumlah kecil" drone telah dikirim.
Ukraina dan sekutu internasional telah mengkritik Iran, karena menjual apa yang disebut "drone bunuh diri" ke Rusia sejak 2014, ketika Krimea dan sebagian Donbas dianeksasi.
Dikutip dari CGTN, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak pembicaraan tentang pasokan Iran yang terbatas ke Rusia, dengan mengatakan Ukraina telah menjatuhkan 11 drone pada hari Jumat saja.
Zelensky mengatakan, jika Iran terus berbohong tentang hal yang sudah jelas, itu berarti dunia akan melakukan lebih banyak upaya, untuk menyelidiki kerja sama teroris antara rezim Rusia dan Iran, dan apa yang Rusia bayarkan kepada Iran untuk kerja sama semacam itu.
Zelenskyy, yang telah berulang kali menekan sekutu untuk memberikan lebih banyak dukungan pertahanan terhadap pesawat dan rudal, mengatakan dia mengharapkan "kabar baik" dalam beberapa minggu mendatang, tetapi tidak memberikan rincian.
Sementara Kyiv, minggu depan akan meluncurkan kampanye penggalangan dana, untuk membeli drone laut.
Utusan Khusus AS untuk Iran, Robert Malley mentweet bahwa tidak benar Iran telah mengirim beberapa drone. "Mereka mentransfer lusinan hanya pada musim panas ini, dan memiliki personel militer di Ukraina yang diduduki Rusia, membantu untuk menggunakannya.
Saat ini pasukan Ukraina dan Rusia masih bersiap untuk pertempuran sengit di Kherson, sebuah kota selatan dengan populasi sekitar 288.000 orang sebelum konflik. Rusia telah menarik warga sipil keluar dari wilayah Kherson, dengan Presiden Vladimir Putin mengatakan penduduk harus "dipindahkan" dari zona bahaya.
Sumber: AFP , Reuters
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB