Senin, 14 November 2022 9:36:48 WIB

Saat Perhatian Global Tertuju ke Indonesia untuk KTT G20, Dunia 'menunggu' kepemimpinan Tiongkok
International

Endro - Radio Bharata Online

banner

Aparat kepolisian berpatroli di jalan menjelang KTT G20 di Bali, Indonesia pada 13 November 2022. Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin ekonomi terbesar dunia pada 15-16 November. Foto: VCG

DENPASAR, Radio Bharata Online – Pulau Bali yang menarik jutaan pengunjung setiap tahun dari seluruh dunia sebelum pandemi COVID-19, kini bersiap untuk menampung puluhan tamu istimewa, sebagai pemimpin negara Kelompok 20 (G20) dan para pemimpin dunia lainnya.  Delegasi dan para pemimpin negara itu tiba di pulau Bali untuk menghadiri KTT G20 dari Selasa hingga Rabu.

Namun, terlepas dari pemandangan yang menakjubkan, yang diharapkan para pemimpin dunia adalah pertemuan, untuk membahas tantangan global akut yang perlu segera ditangani.

Ketika dunia, yang menghadapi ketegangan geopolitik yang meningkat dan kemerosotan ekonomi yang memburuk, melihat KTT G20 sebagai cara untuk mencari solusi atas serangkaian krisis global.  Banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia menaruh harapan besar mereka pada Tiongkok untuk memainkan kepemimpinan yang lebih besar, berperan dalam mengatasi tantangan global dan memimpin dunia menuju masa depan yang lebih damai dan sejahtera.

Para analis asing kepada Global Times mengatakan, kehadiran Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G 20 telah menarik perhatian luas, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Partisipasi Presiden Xi akan sangat penting dalam memastikan keberhasilan KTT G20.

John J. Kirton, direktur Kelompok Riset G20 dan direktur Kelompok Riset G7 di Universitas Toronto, kepada Global Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini mengatakan, “Partisipasi Presiden Xi sangat penting untuk menyukseskan KTT G20 tahun ini.”

Seorang warga lokal keturunan Tionghoa bermarga Xie, kepada Global Times pada Sabtu malam, mengutarakan harapannya untuk kedatangan Xi di Bali. Ada banyak perubahan di Bali karena banyak pemimpin akan segera tiba, dan Presiden Xi juga akan datang ke Bali.

Veronika S. Saraswati, dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), kepada Global Times, Minggu (13/11) mengatakan,  Tiongkok harus mengambil peran yang lebih aktif dalam isu-isu regional dan global.  Menurutnya, ini bukan pandangan subjektif, tetapi objektif berdasarkan beberapa penelitian tentang kerjasama Belt and Road Initiative yang sukses dengan Afrika dan ASEAN. Veronika mengatakan, dunia membutuhkan kerja sama dan kemitraan seperti itu di sektor ekonomi, bukan konflik geopolitik.

Sangat kontras dengan antisipasi besar terhadap peran Tiongkok di G20, banyak juga yang khawatir bahwa beberapa negara Barat, khususnya AS, berusaha menggunakan KTT Bali untuk memajukan agenda geopolitik mereka sendiri melawan Rusia, sehingga menghambat pertemuan penting tersebut untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang serius.

Karena kekhawatiran tersebut, banyak analis khawatir bahwa KTT G20 tidak akan dapat menghasilkan deklarasi bersama, karena pertemuan tingkat menteri sebelumnya juga gagal menghasilkan komunike bersama, karena fokus pejabat Barat pada konflik Rusia-Ukraina.

Saraswati mengatakan,  tidaklah bijaksana bagi negara-negara Global Utara untuk mencoba membawa isu geopolitik ke ranah G20.  Ini adalah perencanaan yang sangat buruk dan tidak manusiawi.  Diapun yakin,  pemerintah Indonesia tidak akan mendukung perencanaan ini, karena dapat mengarah pada situasi kacau dan akan memperburuk kondisi dunia.

Kekhawatiran ini dirasakan juga oleh orang-orang di seluruh dunia. Laporan Risiko Global Forum Ekonomi Dunia 2022 menunjukkan bahwa 84,2 persen responden merasa khawatir dengan situasi dunia saat ini akibat COVID-19 dan ketidakpastian lainnya.  (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner