Selasa, 17 Januari 2023 13:37:17 WIB
Informasi Bagi Warga Indonesia yang Ingin Pergi ke Tiongkok
Traveling
Kedubes Tiongkok
Duta Besae Lu Kang - china-embassy.gov.cn
JAKARTA, Radio Bharata Online - Kedubes Tiongkok Untuk Indonesia mengumumkan persyaratan warga Indonesia yang ingin pergi ke Tiongkok. Antara lain, harus tes asam nukleat 48 jam sebelum berangkat.
Seperti dikutip dari Kedutaan Besar Tiongkok, mulai 17 Januari 2023 maskapai penerbangan yang terbang ke Tiongkok akan memeriksa sertifikat uji asam nukleat negatif penumpang. Uji 48 jam sebelum naik pesawat (laporan sertifikat). Bekerjasama dengan Bea Cukai Tiongkok akan melakukan pemeriksaan langsung pada sertifikat saat penumpang memasuki negara tersebut.
Dalam rangka persiapan penumpang yang akan berangkat ke Tiongkok, pihak Kedutaan dan Konsulat di Indonesia telah menyusun “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Wabah bagi Wisatawan yang ke Tiongkok” dan persyaratan surat keterangan uji asam nukleat. Kedutaan Besar dan Konsulat Tiongkok di Indonesia akan terus mengoptimalkan layanan, bantuan dan perlindungan kekonsuleran untuk melayani pertukaran personel antara Tiongkok dan Indonesia dalam situasi baru.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Epidemi bagi Wisatawan ke Tiongkok
1. Pengujian jarak jauh: Pengujian asam nukleat harus dilakukan dalam waktu 48 jam sebelum naik pesawat. Hanya yang hasilnya negatif yang bisa ke Tiongkok. Yang hasilnya positif harus ke Tiongkok setelah negatif. Harap simpan laporan kertas sertifikat tes negatif di tempat yang aman dan bawa bersama Anda untuk diperiksa.
2. Deklarasi pabean: Setelah mendapatkan hasil tes asam nukleat negatif, melalui program mini WeChat "Layanan Ujung Jari Penumpang Bea Cukai", aplikasi Palm Customs atau versi web (https://htdecl.Tiongkokport.gov.cn). Isi "Kartu Deklarasi Kesehatan Keluar/Masuk Republik Rakyat Tiongkok" untuk diumumkan.
3. Inspeksi boarding: Maskapai akan memeriksa laporan berkas sertifikat uji asam nukleat negatif dalam waktu 48 jam saat penumpang naik ke pesawat. Jika tidak dapat ditunjukkan, boarding tidak akan diizinkan.
4. Pencegahan epidemi di dalam pesawat: Harap tetap mengenakan masker selama proses naik pesawat, gunakan pelindung diri yang baik, dan kurangi risiko infeksi.
5. Karantina masuk: Setelah tiba di pelabuhan, lengkapi prosedur bea cukai yang diperlukan dengan kode deklarasi kesehatan pabean. Bea Cukai akan secara acak memeriksa sertifikat uji asam nukleat negatif 48 jam sebelum naik ke pesawat. Mereka yang dinyatakan sehat normal dan tidak ada kelainan dalam karantina rutin di pelabuhan dapat masuk ke area sosial. Mereka dengan pernyataan kesehatan yang tidak normal atau gejala seperti demam, akan diuji oleh bea cukai. Mereka yang dites positif harus dikarantina di rumah atau di kediaman atau mencari perawatan medis sesuai dengan persyaratan pemberitahuan. Jika hasilnya negatif, bea cukai akan melakukan karantina rutin sesuai dengan “Hukum Kesehatan dan Karantina Perbatasan” dan peraturan perundang-undangan lainnya.
6. Pencegahan epidemi lokal: Setelah memasuki negara, penumpang harus benar-benar mematuhi persyaratan pencegahan dan pengendalian epidemi lokal.
Persyaratan sertifikasi uji asam nukleat
1. Berisi nama subjek (harus sesuai dengan nama dokumen perjalanan yang digunakan untuk menaiki penerbangan ke Tiongkok), dan sebaiknya mencantumkan tanggal lahir dan nomor dokumen perjalanan.
2. Berisi informasi tes berikut: waktu tes atau waktu penerbitan laporan (setidaknya satu kali dalam waktu 48 jam sebelum boarding), metode tes (harus tes asam nukleat, tes antigen tidak diterima), hasil tes (harus negatif, bukan hasil "Tidak Pasti", "Zona Abu-abu" diterima), nama dan informasi kontak lembaga penguji.
3. Gunakan bahasa resmi atau bahasa Inggris tempat penerbangan ke Tiongkok lepas landas, dan diperiksa oleh perusahaan penerbangan dari penerbangan ke Tiongkok.
4. Cetak dan bawa hasil test asam nukleat bersama Anda.
Komentar
Berita Lainnya
Volume Penerbangan di Tiongkok Kini Memulih 63% Dibanding Pra COVID Traveling
Selasa, 17 Januari 2023 13:17:0 WIB
Informasi Bagi Warga Indonesia yang Ingin Pergi ke Tiongkok Traveling
Selasa, 17 Januari 2023 13:37:17 WIB
Sandiaga Optimistis Visa Elektronik Akan Tingkatkan Kunjungan Wisman Traveling
Rabu, 18 Januari 2023 11:38:57 WIB
Tempat Wisata Populer di Tahun Baru Imlek Traveling
Jumat, 20 Januari 2023 18:27:48 WIB
Meningkatnya kunjungan wisawatawan lokal ,Niat Berwisata Warga Tiongkok Meningkat dengan Pemulihan Pariwisata Lebih Matang Traveling
Sabtu, 21 Januari 2023 16:55:37 WIB
Lion Air Buka Rute Tiongkok-Bali Mulai 22 Januari 2023 Traveling
Minggu, 22 Januari 2023 8:26:20 WIB
Liburan Imlek 2023, Ratusan Wisatawan dari Tiongkok Kunjungi Bali Traveling
Minggu, 22 Januari 2023 19:39:24 WIB
Bali No.2, Ini Destinasi Paling Populer di Dunia Tahun 2022 Traveling
Senin, 23 Januari 2023 11:11:19 WIB
Tiongkok puji Indonesia sambut wisatawan berbahasa Mandarin Traveling
Senin, 23 Januari 2023 11:44:1 WIB
Shanghai Menerima 4,4 Juta Turis pada Tiga Hari Pertama Liburan Tahun Baru Imlek Traveling
Selasa, 24 Januari 2023 12:39:28 WIB
Mulai 6 Februari, Biro Wisata Tiongkok Akan Bawa Wisatawan ke Indonesia Traveling
Rabu, 25 Januari 2023 10:58:6 WIB
Wisata Es-Salju Jadi tradisi Baru untuk Tahun Baru Imlek Traveling
Rabu, 25 Januari 2023 15:52:56 WIB
Olahraga Musim Dingin Menerangi Tembok Besar Tiongkok Traveling
Rabu, 25 Januari 2023 15:56:15 WIB
Enak! Aneka Masakan Mie ala Provinsi Shaanxi Tiongkok Traveling
Rabu, 25 Januari 2023 17:25:22 WIB