BEIJING, Radio Bharata Online - Administrasi Antariksa Nasional Tiongkok dan Otoritas Energi Atom Tiongkok telah bersama-sama merilis temuan baru, tentang sampel sisi jauh Bulan yang dibawa kembali oleh misi Chang'e 6.  Temuan tersebut mengungkapkan bahwa mantel sisi jauh Bulan bersuhu lebih dingin daripada sisi dekatnya. 

Kesimpulan ini didasarkan pada analisis petrologi dan geokimia fragmen basal bulan yang dibawa kembali ke bumi.

Secara spesifik, basal Chang'e-6 dari sisi jauh, yang berasal dari 2,8 miliar tahun yang lalu, menunjukkan suhu potensial mantel sekitar 100 derajat Celcius lebih rendah daripada basal sisi dekat, yang dibawa kembali oleh misi Apollo dan Chang'e-5.

Penelitian ini dipublikasikan di majalah Nature Geoscience pada 30 September, oleh tim ilmuwan Tiongkok dari Institut Penelitian Geologi Uranium Beijing, yang berafiliasi dengan Perusahaan Nuklir Nasional Tiongkok, Peking University dan Shandong University.

He Sheng, seorang peneliti di Institut Penelitian Geologi Uranium Beijing mengatakan, aspek terpenting dari penemuan ini adalah memberikan perspektif baru tentang perbedaan hemisfer, seperti variasi suhu mantel di bulan.

Menurut He, "Ini akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam."

Rekannya, Li Ting, mengatakan, temuan baru ini didasarkan pada sampel bulan yang sebelumnya tidak tersedia, menjadikannya studi pertama dari jenisnya.

Li mengatakan, "Dimulai dengan sampel bulan Chang'e-6, semua spekulasi sebelumnya tentang sisi terjauh kini dapat diverifikasi dengan bukti fisik, dan teori-teori baru juga dapat didukung. "  

Pada tahun 2022, lembaga penelitian tersebut mengumumkan penemuan mineral baru di bulan, berdasarkan analisis sampel sisi dekat dari misi Chang'e-5.

Melalui upaya bersama para ilmuwan, manusia diharapkan dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang evolusi bulan dan sekitarnya. (CGTN)