Jumat, 4 November 2022 19:28:7 WIB
Huawei Gugat Amazon gara-gara Kindle
International
AP Wira - Radio Bharata Online
Huawei [foto: Xinhua]
JAKARTA, Radio Bharata Online – Huawei, raksasa teknologi asal Tiongkok, menggugat Amazon terkait dugaan pelanggaran hak paten. Dua anak perusahaan Amazon, serta Compal Electronics dan tiga anak perusahaannya tercantum dalam gugatan yang sama.
Rincian pelanggaran paten yang dimaksud belum dijabarkan oleh Huawei karena dokumen resmi yang diajukan perusahaan ke pengadilan Suzhou, Provinsi Jiangsu, belum dipublikasikan. Namun, laporan menyebutkan bahwa gugatan itu terkait dengan paten Kindle, yaitu buku elektronik besutan Amazon.
Mengapa kasus ini dikaitkan dengan Kindle, karena Compal Electronics adalah perusahaan kenamaan berbasis Taiwan yang merakit produk Hewlett-Packard, Dell dan perusahaan teknologi lainnya, serta memproduksi kertas elektronik (e-ink) seperti digunakan pada Amazon Kindle. Compal Electronics juga memiliki fasilitas produksi di Kunshan, Nanjing dan beberapa kota lain di Tiongkok. Amazon Kindle yang dijual di Tiongkok juga diproduksi di fasilitas milik Compal.
Sebagaimana diketahui, sidang perdana gugatan itu dijadwalkan berlangsung pada 8 Desember mendatang. Kindle sendiri memang dijual di Tiongkok. Namun pada Juni lalu, Amazon mengumumkan akan menarik buku elektroniknya itu dari Tiongkok pada 2023 mendatang. Aplikasi Kindle juga akan dihapus dari Tiongkok pada 30 Juni 2024. Keputusan itu ditempuh Amazon karena meningkatnya tekanan dari pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan asing. Sementara itu Huawei juga memiliki produk yang mirip dengan Kindle, yaitu MatePad Paper yang didukung dengan sistem operasi Harmony OS 2.0.
seperti dikutip dari kompas.com, produk ini pertama kali diluncurkan pada akhir Februari 2022. Dibanding Kindle, Huawei MatePad Paper terjual dua kali lipat hingga lebih dari 110.000 unit di Tiongkok. Dalam bidang paten, Huawei tercatat sebagai salah satu perusahaan dengan banyak paten di dunia.
Dihimpun KompasTekno dari GSM Arena, Huawei diketahui memiliki 110.000 lebih paten di dunia. Saking banyaknya, Huawei tercatat sebagai perusahaan dengan paten terbanyak di lembaga kekayaan intelektual di Tiongkok (CNIPA) dan Eropa (EUIPO) pada tahun 2021. Huawei juga menjadi perusahaan dengan paten terbanyak kelima oleh Kantor Paten dan Merk Dagang Amerika Serikat.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB