Rabu, 9 November 2022 10:2:14 WIB
Pyongyang pada hari Selasa (08/11) mengecam Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
International
Endro - Radio Bharata Online

Peluncuran Rudal Balistik DPRK (Foto : CGTN)
Radio Bharata Online - Media pemerintah melaporkan, Pyongyang pada hari Selasa (08/11) mengecam Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dengan menyebut pernyataannya baru-baru ini sebagai tidak adil.
Guterres sebelumnya pada hari Jumat (04/11), mengutuk peluncuran rudal baru-baru ini oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), dan mendesak DPRK untuk "segera berhenti mengambil tindakan provokatif lebih lanjut."
Kim Son Gyong, wakil menteri luar negeri DPRK untuk organisasi internasional, dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah KCNA mengatakan, "Saya pikir perilaku Sekjen PBB yang tidak adil dan berprasangka sampai batas tertentu, harus disalahkan atas situasi di semenanjung Korea yang menjadi begitu serius."
Juga pada hari Selasa, Pyongyang membantah bahwa mereka pernah melakukan transaksi senjata dengan Rusia, dan mengatakan "tidak memiliki rencana untuk melakukannya di masa depan." KCNA melaporkan hal itu, setelah Amerika Serikat mengatakan, bahwa Korea Utara tampaknya memasok Rusia dengan "signifikan", jumlah peluru artileri untuk Perang di Ukraina.
Pernyataan seorang Pejabat DPRK yang dibacakan penyiar KCNA, mengatakan, "Kami menganggap langkah AS seperti itu sebagai bagian dari upaya permusuhannya untuk menodai citra DPRK di arena internasional, dengan menerapkan 'resolusi sanksi' ilegal dari (Dewan Keamanan PBB) terhadap DPRK."
Menurut laporan KCNA yang diterbitkan Senin, negara itu menembakkan lebih dari 80 rudal antara 2 dan 5 November, dan melakukan latihan angkatan udara yang melibatkan "500 pejuang ... Latihan Vigilant Storm" antara AS dan Republik Korea (ROK) yang diperpanjang satu hari sebagai tanggapan atas uji coba rudal Pyongyang.
Pejabat dari ROK dan AS percaya, bahwa Pyongyang telah membuat persiapan teknis untuk menguji perangkat nuklir, pertama kali akan melakukannya sejak 2017.
Kepala Staf Gabungan ROK mengatakan pada hari Senin bahwa sebuah kapal ROK telah menemukan puing-puing yang diyakini sebagai bagian dari rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan oleh Pyongyang, pertama kali rudal balistik DPRK mendarat di dekat perairan ROK.
Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah, menurut analis, tampaknya menunjukkan jenis atau varian baru Inter Continental Ballistic Misile (ICBM) yang sebelumnya tidak dilaporkan. Namun pernyataan KCNA tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sumber : CGTN
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
