Sabtu, 29 Oktober 2022 9:25:49 WIB
Siapa Yang Bisa Menyelamatkan Anak-anak AS dari Kekerasan Senjata
International
CRI
Menurut data terbaru organisasi nirlaba AS ‘K-12 School Shooting Database”, saat masih dua bulan menjelang akhir tahun, di AS sudah tercatat 260 kasus penembakan kampus, yang merupakan rekor tahunan terbaru sepanjang masa.
Di AS saat ini, katanya, orang-orang tua sudah terbiasa berdoa agar anak-anaknya akan bebas dari kasus penembakan, baik dalam perjalanan pulang pergi maupun di kampus. Demikian dikatakan seorang Senator AS ketika menguraikan trauma psikis yang dialami orang AS akibat maraknya kasus penembakan massal.
Menurut data terbaru organisasi nirlaba AS ‘K-12 School Shooting Database”, saat masih dua bulan menjelang akhir tahun, di AS sudah tercatat 260 kasus penembakan kampus, yang merupakan rekor tahunan terbaru sepanjang masa.
Mengingat semakin banyaknya kasus-kasus penembakan massal, masyarakat pun bertanya, mengapa pemerintah AS selalu bersikap acuh tak acuh melihat satu per satu anak yang tewas dalam kekerasan senjata? Pada hal, pemerintah AS selalu melakukan pembalasan masif di medan perang hanya untuk membalas dendam seorang serdadu yang tewas. Untuk menguraikan fenomena tersebut, marilah mengulasnya dari ketimpangan sistem politik AS. Sebab sulit diselesaikannya kekerasan senjata yang cenderung hilang kontrol di AS saat ini di samping karena penetapan yang tercantum dalam Amandemen II UUD AS yang mendukung kepemilikan senjata, juga berkaitan erat dengan ‘politik saling veto’ yang terjadi antara Partai Republik dan Partai Demokrat yang berkuasa. Apalagi di AS masih terdapat sejumlah asosiasi senjata sebagai pemangku dentingan yang terus melobi para politikus. Di hadapan begitu banyak kendala tersebut, biarpun Presiden AS Joe Biden pada Juni lalu menandatangani RUU tentang pengontrolan kepemilikan senjata sebagai hasil kompromi bipartisan, hasilnya masih sangat tipis. Selama beberapa bulan terakhir, kasus-kasus penembakan yang terjadi di sana sini di seluruh Amerika sudah secara berbarengan membuktikan hal tersebut.
Bukannya tidak punya jalan keluar, tapi tiada pihak yang mau menginisiatifnya. Bagi para politikus AS, jika ingin menyelesaikan masalah kekerasan senjata, maka mereka haruslah memiliki tekad yang kuat untuk mengabdi kepada rakyat, dan setia memenuhi komitmennya untuk melayani masyarakat serta menyusun kebijakan yang bijaksana. Akan tetapi, mereka tiap hari sibuk melakukan manipulasi politiknya sehingga semua komitmennya tinggal di bibirnya. Apa yang dilakukannya hanyalah ‘penambalan’ atau perbaikan sedikit demi sedikit.
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB