Selasa, 27 Desember 2022 17:52:24 WIB

Meski membaik bukan berarti Indonesia bebas risiko lonjakan kasus COVID-19 di masa mendatang
Indonesia

AP Wira

banner

Ilustrasi Corona virus [brandeis.edu]

JAKARTA, Radio Bharata Online - Prof Zubairi Djoerban, Peneliti dari Ikatan Dokter Indonesia menyebut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memang sudah relevan dicabut, jika berkaca pada tren kasus COVID-19 Indonesia saat ini. Kasus harian empat hari berturut-turut di bawah seribu kasus, keterisian bed pasien COVID-19 dan kematian menurun.

Meski membaik, bukan berarti Indonesia bebas risiko lonjakan kasus COVID-19 di masa mendatang. Di satu pihak sekarang ini kasus sudah turun drastis, di bawah seribu, tempat tidur sudah mulai sepi, positivity rate rendah, jadi alasannya cukup untuk menghentikan PPKM, tapi kan kita tidak hidup sendiri. Di Asia Jepang, Korea Selatan, Tiongkok Australia, semuanya dekat kita, dan kasusnya cukup banyak, jadi artinya risiko penularan di Indonesia untuk ke depan tinggi. Artinya, jika kasus COVID-19 kembali meningkat, bukan tidak mungkin PPKM kembali dibutuhkan.

Pemerintah disebutnya tidak lantas menghilangkan kebijakan PPKM secara permanen, meski nantinya kasus COVID-19 kembali tinggi.

(detik.com)

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner