Senin, 12 Desember 2022 11:47:42 WIB
Di tahun 2026 diperkirakan akan ada 25 persen dari populasi dunia yang bakal menghabiskan setidaknya satu jam dalam sehari di metaverse
Indonesia
Endro

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo. Foto : Kemenparekraf.
JAKARTA, Radio Bharata Online – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyatakan, pemasaran melalui metaverse memiliki nilai potensi yang sangat besar.
Bloomberg memproyeksikan metaverse akan menjadi masa depan internet, dengan nilai yang ditaksir mencapai 800 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Saat memberikan sambutan dalam acara BDFW (Bali Digital Fashion Week 2022) di Bali sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf di Jakarta, Senin, Angela mengatakan, pada tahun 2026 diperkirakan akan ada 25 persen dari populasi dunia, yang bakal menghabiskan setidaknya satu jam dalam sehari di metaverse.
BDFW 2022 yang berlangsung dari 10-16 Desember 2022, dinilai menjadi terobosan baru dalam dunia fesyen Indonesia yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality, Virtual Reality, NFT, dan metaverse.
Menurut Angela,acara ini merupakan suatu terobosan baru dalam dunia fesyen tanah air, dan menjadi karya kreatif dan inovasi yang dipertemukan dengan teknologi blockchain. Harapannya bisa melindungi hak cipta dan memberikan royalti yang berkesinambungan kepada para kreator.
Menurut dia, digital fesyen menunjukkan potensi pelestarian budaya di dunia maya tanpa batas geografis, sehingga bisa memperkenalkan batik kepada dunia melalui desain skin game.
Digital fesyen juga hadir sebagai solusi penanganan limbah fesyen, dengan cara mengurangi konsumsi air, zat kimia, dan penggunaan bahan baku kain secara total.
Hal ini mengingat limbah tekstil industri fesyen di Indonesia sudah mencapai 2,3 juta ton di tahun 2021, padahal hanya 0,3 juta ton limbah tekstil yang bisa didaur ulang.
Upaya tersebut dianggap sejalan dengan tujuan BDFW 2022 sebagai ajang kampanye menyuarakan dampak industri fesyen pada lingkungan, serta memperlihatkan peluang dari digital fesyen.
Terlepas dari semua potensinya, saat ini pengembangan teknologi digital fesyen juga menghadapi berbagai tantangan, terutama dari segi pendanaan dan juga dari segi sumber daya manusia. Oleh karena itu, ke depannya seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama meningkatkan jumlah digital talent, dan juga meningkatkan pemahaman tentang manfaat industri fesyen tanah air, dari sisi ekonomi maupun lingkungan kepada seluruh pemangku kepentingan. (Kemenparekraf)
Komentar
Berita Lainnya
Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkedaulatan dan mandiri Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Presiden Jokowi akan membuka secara resmi acara P20 tersebut pada pukul 1300 WIB Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Biaya Perawatan Para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Kapolri Jenderal Pol Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Presiden Joko Widodo berpesan kepada dewan direksi supaya hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
