Kamis, 29 Mei 2025 10:37:24 WIB

BP Taskin Gandeng Perusahaan Tiongkok Latih Anak Muda Miskin Jadi Tenaga Siap Kerja
Indonesia

SINDOnews - AP Wira

banner

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dan CEO Beijing Explore the Unknown, Star Nie menandatangani Nota kesepahaman (MoU) di Kantor BP Taskin, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025). FOTO/IST

JAKARTA, Radio Bharata Online - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) melakukan kerja sama dengan perusahaan pendidikan vokasi asal Tiongkok, Beijing Explore the Unknown Tech Ltd, untuk menyiapkan generasi muda dari keluarga miskin menjadi tenaga kerja siap pakai. 

Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dan CEO Beijing Explore the Unknown, Star Nie, di kantor BP Taskin, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025). 

Kerja sama ini menjadi langkah awal pelaksanaan program Sekolah Rakyat, salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pelatihan dan penyaluran tenaga kerja bagi anak-anak muda dari keluarga miskin hingga miskin ekstrem melalui jalur pendidikan vokasi. 

Budiman Sudjatmiko mengatakan, "Kami menggandeng platform pendidikan internasional yang telah berpengalaman menyalurkan lulusan ke berbagai perusahaan mitra. Pelatihannya bisa masuk ke dalam kurikulum yang sudah ada, atau kami bentuk sekolah vokasi baru," 

Melalui kolaborasi ini, Beijing Explore akan memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama bagi sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, panel surya, kereta cepat, kendaraan listrik, bioteknologi, hingga penguasaan bahasa asing. 

Lulusan pelatihan nantinya akan disalurkan ke berbagai perusahaan investasi, terutama dari Tiongkok, yang beroperasi di Indonesia. Budiman menegaskan, pelatihan ini juga merupakan solusi nyata atas tantangan ketenagakerjaan dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini. 

“Dengan pelatihan ini, proyek-proyek asing tidak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar. Anak bangsa bisa mengisi kebutuhan itu dengan standar industri global,” ungkapnya

Lebih lanjut, BP Taskin akan berperan aktif dalam mengawal pelaksanaan program dan menyusun kurikulum vokasi, khususnya untuk tingkat SMA dan sederajat. Budiman memastikan bahwa lulusan tidak akan dilepas ke pasar bebas, melainkan langsung disalurkan ke perusahaan mitra. 

CEO Beijing Explore, Star Nie, menyampaikan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. Menurutnya, perhatian Presiden Prabowo terhadap pendidikan menjadi salah satu alasan utama pihaknya tertarik menanamkan programnya di Indonesia. "Kami melihat potensi besar dari anak-anak muda Indonesia. Kami ingin bantu mereka berkembang dan bekerja di sektor yang menjanjikan," katanya.

Star Nie mengungkapkan bahwa program serupa telah dijalankan di enam negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, dengan sejumlah lulusan yang kini telah bekerja di luar negeri seperti Timur Tengah dan mengalami peningkatan pendapatan signifikan.

 Meski baru sebatas MoU, implementasi kerja sama akan melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Sosial. Program ini juga menyasar keluarga miskin yang sudah keluar dari bantuan sosial seperti PKH agar dapat lebih mandiri melalui pelatihan kerja. 

Untuk tahap awal, BP Taskin telah menjalin koordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah, seperti Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu, dan Brebes guna mengidentifikasi calon peserta pelatihan dari kelompok masyarakat kurang mampu.

Terkait kekhawatiran terhadap tenaga kerja asing, Budiman menekankan bahwa BP Taskin hanya bertugas menyiapkan tenaga kerja lokal yang siap kerja sesuai kebutuhan industri. "Soal penggunaan tenaga kerja, itu tergantung kebijakan perusahaan. Tugas kami adalah memastikan SDM lokal siap dan kompeten," katanya. [Sindonews]

 

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner