Jumat, 18 November 2022 10:55:37 WIB

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji bahwa pihaknya akan menggalang dana hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15
Indonesia

Endro - Radio Bharata Online

banner

Visual Sri Mulyani G20 Indonesia 2022 Foto: Visual Sri Mulyani G20 Indonesia 2022

JAKARTA, Radio Bharata Online – Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji bahwa pihaknya akan menggalang dana hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.564 per US$) dari negara-negara maju, untuk program transisi energi di Indonesia, khususnya untuk mempercepat pengakhiran masa operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanah Air.

Pendanaan ini akan disalurkan melalui inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.  Kedua negara maju ini akan memimpin negosiasi dengan International Partners Group, terkait pendanaan transisi energi di Indonesia, terutama untuk meninggalkan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Hal tersebut diungkapkan Biden saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hari pertama di Bali, Selasa (15/11/2022).

Saat KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022), Biden mengatakan, AS, dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE). Bersama memobilisasi US$ 20 miliar dalam pengembangan EBT dan mendukung transisi energi untuk menjauhi batu bara.

Biden mengatakan, ini juga bisa digunakan untuk mendorong proyek berbasis energi terbarukan seperti mendukung pengembangan kendaraan listrik dan teknologi.

Terkait hal ini, Mentri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, komitmen pendanaan ini masih akan dibahas lagi rinciannya dengan sejumlah pihak terkait, karena ini merupakan kombinasi dari multilateral development bank, bilateral, dan juga filantropi, maupun hibah.

Namun dia menegaskan, pendanaan US$ 20 miliar ini sudah pasti dari pihak internasional, tak ada dari institusi Indonesia.

Sri Mulyani menyebut, program ini nantinya akan ditujukan untuk percepatan pemensiunan PLTU batu bara. Namun nanti akan dilihat apakah ada aset PLTU PLN yang sudah siap untuk dipensiunkan, atau PLTU dari pengembang listrik swasta. (CNBCIndonesia)

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner