Kamis, 9 Januari 2025 12:10:5 WIB

Lebih dari 1.000 Gempa Susulan Terdeteksi setelah Gempa Berkekuatan 6,8 Skala Richter di Tibet
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Petugas penyelamat mencari korban selamat di reruntuhan (CMG)

Tibet, Radio Bharata Online - Sebanyak 1.095 gempa susulan telah tercatat hingga pukul 8:00 Kamis (9/1) setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Kabupaten Dingri di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok pada Selasa (7/1) pagi, menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok atau China Earthquake Networks Center (CENC).

Gempa dahsyat itu mengguncang Dingri di Kota Xigaze pada Selasa (7/1) pagi pukul 9:05, dengan kedalaman 10 km. Bencana itu telah merenggut sedikitnya 126 nyawa, melukai 188 lainnya, dan menyebabkan runtuhnya lebih dari 3.600 rumah hingga Selasa Selasa (7/1) pagi malam.

Gempa susulan meliputi 804 gempa di bawah skala Richter 2,0, 258 gempa antara skala Richter 2,0 dan 2,9, 29 gempa antara skala Richter 3,0 dan 3,9, dan empat gempa antara skala Richter 4,0 dan 4,9. Gempa terkuat sejauh ini berkekuatan 4,4 skala Richter, terjadi sekitar 18 kilometer dari episentrum gempa utama.

Pusat gempa, yang terletak di Kotapraja Tsogo, dihuni oleh sekitar 6.900 orang di 27 desa dalam radius 20 km. Kabupaten Dingri, yang terletak di lereng utara Himalaya, berbatasan dengan Nepal di sebelah selatan dan terletak di dekat base camp utara Gunung Qomolangma, puncak tertinggi di dunia.

Untuk mendukung operasi penyelamatan dan penilaian bencana, satelit Jilin-1 dikerahkan untuk mengambil gambar langsung dari area yang dilanda gempa.

Di Kotapraja Tsogo, pusat gempa, banyak rumah bata lumpur tradisional hancur total. Gambar satelit resolusi tinggi menunjukkan kerusakan yang meluas, dengan rumah-rumah hancur menjadi puing-puing.

Di Kotapraja Changsuo, gambar satelit menunjukkan kerusakan yang meluas pada rumah-rumah, yang sebagian besar dibangun dengan struktur tanah dan kayu yang dikenal rentan terhadap aktivitas seismik. Desa-desa seperti Tonglai dan Gadan mengalami kerusakan yang signifikan, dengan orang-orang terperangkap di bangunan yang runtuh. Beberapa rumah dua lantai milik penduduk desa runtuh sebagian, hanya menyisakan sisa-sisa dinding bagian atas.

Kotapraja Quelo juga mengalami kerusakan parah. Perbandingan satelit menunjukkan kerusakan struktural yang meluas pada rumah-rumah yang dibangun dengan material tanah dan kayu. Tim penyelamat, termasuk Tentara Pembebasan Rakyat, polisi bersenjata, dan unit pemadam kebakaran, bergegas ke Quelo untuk mencari korban selamat. Pemerintah setempat telah mendirikan tempat penampungan sementara untuk menampung warga yang terkena dampak.

Komentar

Berita Lainnya