Selasa, 6 Mei 2025 17:1:43 WIB

Tiongkok Luncurkan Penelitian Udara Gletser Laut Pertama di Tibet
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Shanshan, Insinyur Senior dari Pusat Geofisika Udara dan Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam Tiongkok (CMG)

Tibet, Radio Bharata Online - Tiongkok meluncurkan survei udara pertamanya terhadap gletser laut di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok pada hari Selasa (6/5), yang bertujuan untuk menyelidiki pola perkembangan dan perubahan pencairannya, serta memberikan dukungan data untuk pengelolaan sumber daya alam.

Gletser laut merujuk pada badan es alami yang telah ada selama bertahun-tahun di permukaan daerah kutub atau pegunungan tinggi dan dapat bergerak di sepanjang tanah. Titik survei pertama untuk penyelidikan udara ini adalah Gletser Renlongba di Kota Qamdo di Tibet.

"Gletser laut, juga dikenal sebagai gletser sedang atau hangat, memiliki suhu es yang lebih tinggi dan karakteristik tertentu. Gletser tersebut membeku dan mencair dengan cepat, dan pola pergerakannya cukup jelas," kata Wang Shanshan, Insinyur Senior dari Pusat Geofisika Udara dan Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam Tiongkok atau Airborne Geophysical and Remote Sensing Center of China (AGRS).

Gletser laut mengalami perubahan iklim dan topografi yang kompleks sehingga pengumpulan data menjadi sangat sulit. Survei udara gletser laut, untuk pertama kalinya, mengatasi tantangan ketinggian, suhu rendah, dan wilayah yang luas dengan sistem survei dan pemantauan komprehensif yang mengintegrasikan metode satelit, udara, dan darat.

"Ini sebenarnya adalah misi survei geologi nasional. Dengan melakukan sistem pengamatan dan pemantauan multidimensi menggunakan teknologi satelit, udara, dan darat, kami bertujuan untuk memetakan rentang distribusi, ketebalan, dan perubahan gletser laut, dan dengan demikian menghitung jumlah cadangan es," ungkap Xiong Shengqing, Kepala Ilmuwan dari AGRS.

Gletser laut merupakan sumber air tawar padat yang berharga, indikator perubahan iklim global yang sangat sensitif, dan peserta penting dalam siklus air global dan pengaturan iklim. Dengan menjelajahi gletser laut, para ilmuwan dapat lebih memahami proses perubahan iklim global, yang menyediakan landasan ilmiah untuk mengatasi perubahan iklim.

"Mencairnya gletser dapat menyebabkan perubahan pada keanekaragaman hayati, iklim, dan bahkan permukaan laut. Dengan melakukan survei di lokasi, kami dapat memperoleh data yang lebih akurat. Dengan data ini, para ilmuwan dapat menganalisis gletser dan memperkirakan dampaknya terhadap sumber daya air, lingkungan, dan ekosistem," jelas Xiong.

Komentar

Berita Lainnya