Senin, 24 Februari 2025 13:23:25 WIB

Peluang Asteroid '2024 YR4' Menabrak Bumi Turun hingga Mendekati Nol
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Li Haiyang, seorang insinyur senior dari Laboratorium Eksplorasi Antariksa Dalam Tiongkok (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Menurut pengamatan terbaru dari badan antariksa AS, NASA, kemungkinan asteroid '2024 YR4' menabrak bumi kini telah diturunkan menjadi hampir nol.

Pertama kali terlihat pada akhir tahun 2024, asteroid yang disebut sebagai "pembunuh kota" ini telah menjadi berita utama karena perhitungan sebelumnya yang menunjukkan tabrakan dengan bumi pada bulan Desember 2032, dengan kemungkinan mencapai puncaknya pada 3,1 persen minggu lalu, menjadikannya asteroid paling berisiko yang pernah terdeteksi.

Namun, seiring dengan pengamatan astronomi yang terus berlanjut, NASA melaporkan dalam sebuah posting blog pada hari Kamis (20/2) lalu bahwa kemungkinan dampak '2024 YR4' dengan bumi telah turun menjadi hanya 0,28 persen.

Peluang asteroid bertabrakan dengan bumi dapat berfluktuasi saat para ilmuwan menyempurnakan perhitungan mereka. Setelah menentukan lintasan awal asteroid melalui pengamatan berbasis darat, para peneliti menggunakan model tata surya dengan presisi tinggi untuk memprediksi jalur masa depannya. Seiring dengan semakin banyaknya data pengamatan yang dikumpulkan, prediksi ini akan menjadi semakin akurat.

Meskipun objek dekat bumi atau near-Earth objects (NEO) tetap menjadi ancaman jangka panjang, badan antariksa di seluruh dunia telah mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak potensial.

Kelompok Penasihat Perencanaan Misi Antariksa atau Space Mission Planning Advisory Group (SMPAG), yang terdiri dari beberapa badan antariksa nasional, bertugas menilai ancaman asteroid dan mengoordinasikan upaya tanggap darurat.

Jika asteroid dengan diameter lebih dari 50 meter ditemukan memiliki peluang lebih dari satu persen untuk menghantam bumi dalam 50 tahun, SMPAG akan memulai tindakan mitigasi.

Salah satu strategi pertahanan terkemuka adalah dampak kinetik, dengan sebuah wahana antariksa sengaja ditabrakkan ke asteroid untuk mengubah lintasannya.

"Kita dapat menggunakan teknik penumbuk kinetik, mengirim wahana antariksa untuk bertabrakan dengan asteroid dan sedikit mengubah kecepatannya, sehingga asteroid tidak akan mengenai Bumi. Metode potensial lainnya termasuk traktor gravitasi dan pembelokan melalui gaya eksternal," ujar Li Haiyang, seorang insinyur senior dari Laboratorium Eksplorasi Antariksa Dalam Tiongkok.

Meskipun berpotensi membahayakan, asteroid juga menawarkan petunjuk penting untuk memahami asal usul tata surya kita.

"Komunitas ilmiah kini meyakini bahwa asteroid mengalami evolusi yang relatif sedikit, sehingga melestarikan sebagian materi primitif dari tata surya awal. Oleh karena itu, mempelajari dan menjelajahi asteroid dapat memberikan wawasan berharga tentang asal usul tata surya dan sejarah evolusi planet," kata Yan Wei, seorang insinyur senior di Observatorium Astronomi Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Selain itu, asteroid mungkin mengandung sumber daya yang jarang ditemukan di bumi sehingga menjadikannya target yang menarik untuk eksplorasi ruang angkasa di masa mendatang.

Komentar

Berita Lainnya