Selasa, 9 Juli 2024 11:47:4 WIB

Menurut kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan Yueyang
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Berbagai macam batu dan bahan baku untuk pekerjaan perbaikan sedang dipindahkan (CMG)

Hunan, Radio Bharata Online - Petugas penyelamat berhasil menutup celah sepanjang 226 meter di sebuah tanggul di danau air tawar terbesar kedua di Tiongkok pada Senin (8/7) malam, menurut pihak berwenang setempat.

Pada pukul 22:31, truk terakhir yang mengangkut batu-batu dibuang ke dalam celah di tanggul di Danau Dongting, di tengah sorak-sorai para petugas penyelamat.

Menurut kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan Yueyang, perbaikan tanggul akan mempercepat drainase dan rekonstruksi pasca bencana.

Air banjir akibat hujan deras menyebabkan jebolnya tanggul di Danau Dongting, Kabupaten Huarong, kota Yueyang, Provinsi Hunan, Tiongkok tengah, pada Jum'at (5/7) sore.

Jebolnya tanggul tersebut awalnya memiliki lebar sekitar 10 meter, namun kemudian meluas.

Setelah relokasi penduduk dari daerah yang terkena dampak, langkah-langkah mendesak telah diambil untuk memperbaiki retakan tersebut.

Hingga pukul 14:00 pada hari Minggu (7/7), total 4.739 personel penyelamat profesional, 469 kendaraan, 318 item peralatan, 144 set peralatan besar, dan 170 kapal telah dikerahkan ke lokasi pelanggaran.

Sementara itu, upaya penguatan dimulai pada tanggul yang terletak sekitar 2 kilometer di belakang tanggul yang jebol, yang berfungsi sebagai garis pertahanan kedua.

Membentang sekitar 14,3 kilometer di antara dua tanggul lainnya, tanggul ini melindungi lebih dari 100.000 mu (sekitar 6666,67 hektare) lahan subur dan rumah-rumah penduduk.

Kabupaten Huarong telah membangun empat lokasi relokasi di pusat kota kabupaten, masing-masing dilengkapi dengan kebutuhan sehari-hari dan layanan dukungan medis yang memadai, serta pendingin ruangan dan kipas angin untuk mengatasi panasnya musim panas.

Pada hari Sabtu (6/7), total 7.680 orang yang perlu direlokasi telah dievakuasi dengan aman, tanpa ada korban jiwa, dan semuanya telah dimukimkan kembali dengan baik.

Sebelum terjadinya bencana, Provinsi Hunan mengalami hujan lebat selama 17 hari berturut-turut, yang merupakan periode hujan lebat terpanjang di wilayah tersebut sejak tahun 1961.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner