Minggu, 17 November 2024 11:17:29 WIB

Xi Jinping: tiongkok-Jepang adalah mitra, bukan ancaman satu sama lain
International

Antara/AP Wira

banner

Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba Shigeru pada sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-31 APEC di Lima, Peru, Jumat (15/11/2024). ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri Tiongkok/am.

LIMA, Radio Bharata Online - Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebut Jepang sebagai mitra kerja sama Tiongkok , dan bukan aktor yang mengancam negaranya saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba Shigeru di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-31 APEC di Lima, Peru, Jumat (15/11).

PM Shigeru sendiri baru terpilih kembali sebagai PM ke-103 Jepang pada Senin (11/11). Ishiba terpilih sebagai perdana menteri Jepang pertama kali pada 27 Oktober 2024 setelah partainya memenangkan pemilu pada September 2024.

Presiden Xi mengatakan, "Saat ini, situasi internasional dan regional saling terkait dan rentan terjadi kekacauan, dan hubungan Tiongkok-Jepang berada dalam periode kritis akan adanya perbaikan relasi. China dan Jepang adalah tetangga dekat dan keduanya merupakan negara penting di Asia dan dunia," 

Tiongkok dan Jepang, ungkap Presiden Xi, perlu bekerja sama secara komprehensif untuk mempromosikan hubungan strategis yang saling menguntungkan, konstruktif dan stabil.

Presiden Xi juga berharap agar Tiongkok dan Jepang dapat menangani dengan isu-isu strategis dengan baik termasuk mengenai Taiwan, mengelola perbedaan secara konstruktif dan menjaga landasan politik dalam hubungan bilateral.

Sementara itu, PM Shigeru Ishiba mengatakan bahwa Jepang dan China bertanggung jawab atas perdamaian dan kemakmuran kawasan. 
Mengenai masalah Taiwan, PM Ishiba mengatakan posisi Jepang dalam mematuhi Pernyataan Bersama Jepang-China tahun 1972. Jepang juga berpegang pada prinsip-prinsip dan konsensus yang ditetapkan dalam empat dokumen politik antara Jepang dan China.

PM Ishiba mengungkapkan, "Jepang menganut jalur pembangunan damai, dan bersedia melakukan dialog jujur di semua tingkatan dengan China dalam semangat menghormati sejarah dan menyongsong masa depan untuk meningkatkan saling pengertian dan rasa percaya," u

Ditambahkannya, "Jepang tidak berniat untuk 'memisahkan dan memutus hubungan' dengan China. Jepang berharap kedua negara dapat memperkuat pertukaran antarmasyarakat dan budaya serta mendorong kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, pembangunan ramah lingkungan, perawatan medis dan layanan kesehatan,"  

Jepang dan Tiongkok juga sepakat untuk mempertahankan pertukaran komunikasi di tingkat pejabat tinggi, memanfaatkan mekanisme dialog tingkat tinggi di bidang ekonomi, budaya dan bidang lainnya, serta menerjemahkan konsensus yang dicapai mengenai masalah pembuangan air terkontaminasi limbah nuklir PLTN Fukushima ke laut.  [Antara]

 

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner