Madrid, Bharata Online - Seiring dimulainya Konferensi Tahunan Financial Street Forum 2025 di Beijing pada hari Senin (27/10), salah satu sesi paralelnya diselenggarakan di Madrid, ibu kota Spanyol, pada hari Selasa (28/10) waktu setempat, dengan fokus pada kerja sama ekonomi Tiongkok-Eropa.

Forum satelit di Madrid ini menandai pertama kalinya Forum Financial Street diselenggarakan di Spanyol, dan kedua kalinya di Eropa. Duta Besar Tiongkok untuk Spanyol, Yao Jing, memuji nilai acara tersebut.

"Jadi, saya pikir ini adalah (acara) yang sangat bermakna dan signifikan -- karena Tiongkok (dan) Uni Eropa adalah mitra bisnis (dan) mitra ekonomi utama dalam komunitas global -- sehingga Tiongkok dan Spanyol dapat memainkan peran yang lebih besar atau lebih bermakna dalam kerja sama Tiongkok-Eropa ini," ujar Yao.

Kecerdasan buatan (AI) dalam keuangan, AI dalam pendidikan, dan AI untuk memerangi kejahatan siber muncul sebagai topik utama dalam forum tersebut, namun tema sentral yang menghubungkan semua diskusi global tetaplah kerja sama dan kolaborasi.

"Para tamu yang kami undang untuk forum hari ini dapat mencerminkan tema inti, yaitu tentang bagaimana kita memanfaatkan AI dalam layanan keuangan dan investasi lintas batas, memfasilitasi dialog dan konsultasi antar-wirausahawan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Eropa, (dan antara) Tiongkok dan Spanyol," ujar Li Feng, Manajer Umum Bank Industri dan Komersial Tiongkok.

Proposal Tiongkok yang baru-baru ini diumumkan untuk merumuskan Rencana Lima Tahun ke-15 untuk pembangunan sosial-ekonomi nasional pada periode 2026-2030 menekankan keterbukaan yang lebih luas, pembangunan berkualitas tinggi, dan mempertahankan peran negara sebagai mesin pertumbuhan global. Dengan latar belakang ini, diskusi di Madrid berfokus pada peluang bagi perusahaan-perusahaan Eropa dalam realitas baru itu.

"Fakta bahwa kita sedang berdiskusi tentang Rencana Lima Tahun ini (adalah) sesuatu yang tidak akan kita lakukan 10 tahun yang lalu. Ini adalah tonggak penting. Kita harus merangkul realitas multipolar baru ini. Ini adalah bagian dari perubahan geopolitik yang sedang kita saksikan saat ini. Jadi, kita harus mengundang pandangan dan perspektif yang berbeda ke dalam diskusi tentang perancangan masa depan ini: realitas 'AI mesin' -- realitas 'mesin plus manusia'," jelas Bernardo Crespo, CEO Quantum Markethink.