Jumat, 5 Juli 2024 13:26:54 WIB
Kelompok Bisnis Tiongkok Pertanyakan Bea Masuk Sementara Uni Eropa terhadap Mobil Listrik Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Fang Dongkui, Sekretaris Jenderal CCCEU (CMG)
Brussels, Radio Bharata Online - Kamar Dagang Tiongkok untuk Uni Eropa atau China Chamber of Commerce to the European Union (CCCEU) telah menyuarakan keprihatinannya terkait bea masuk sementara Uni Eropa untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) Tiongkok.
Pada hari Kamis (4/7), Komisi Eropa (European Commission/EC) mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan bea masuk tambahan untuk impor kendaraan listrik (EV) Tiongkok mulai hari Jum'at (5/7). Bea masuk yang berkisar antara 17,4 persen hingga 37,6 persen ini menargetkan impor mobil listrik yang diproduksi di Tiongkok.
Tiga perusahaan Tiongkok - BYD, Geely, dan SAIC - akan dikenakan bea masuk tambahan sebesar 17,4 persen, 19,9 persen, dan 37,6 persen, di luar bea masuk standar Uni Eropa sebesar 10 persen untuk impor mobil.
Pernyataan tersebut mengatakan operator mobil listrik Tesla di Tiongkok akan dikenakan bea masuk yang dihitung secara individual pada tahap akhir karena perusahaan ini telah mengajukan permohonan yang telah terbukti.
CCCEU telah menyatakan keprihatinannya tentang langkah-langkah proteksionis setelah pengumuman Uni Eropa, dengan menyatakan bahwa langkah-langkah ini juga telah memicu respons negatif dari sektor manufaktur kendaraan di benua itu.
"Asosiasi Industri Otomotif Jerman mengeluarkan pernyataan pada tanggal 3 Juli, yang dengan tegas menentang pengenaan tarif tambahan Uni Eropa terhadap mobil listrik Tiongkok. CEO BMW juga mengatakan bahwa industri otomotif Eropa tidak membutuhkan perlindungan perdagangan, melainkan pasar global," kata Fang Dongkui, Sekretaris Jenderal CCCEU.
Seperti yang dikonfirmasi oleh para diplomat Uni Eropa, negara-negara anggota Uni Eropa akan mengadakan pemungutan suara penasihat dalam beberapa minggu mendatang, yang merupakan pertama kalinya Komisi Eropa secara resmi meminta pendapat mereka tentang kasus ini. Sebelumnya, Komisi Eropa memulai penyelidikan terhadap mobil listrik Tiongkok tanpa menerima keluhan dari industri, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Para pemangku kepentingan Tiongkok telah mengajukan beberapa pertanyaan tentang penyelidikan UE. Pertama, data yang digunakan dalam penyelidikan UE melebihi ruang lingkup penyelidikan. Kedua, waktu yang diberikan oleh UE untuk memberikan bukti sangat terbatas sehingga pihak Tiongkok harus mempercepat persiapannya. Ketiga, inspeksi yang dilakukan mungkin telah menyesatkan," kata Fang.
Keputusan Uni Eropa juga menuai kritik dari negara-negara anggota dan industri kendaraan mereka. Bea masuk sementara, yang sedikit disesuaikan dari tarif yang telah diumumkan sebelumnya, akan berlaku selama maksimal empat bulan. Keputusan akhir mengenai bea masuk definitif akan diputuskan oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Jika diadopsi, bea masuk tersebut akan berlaku selama lima tahun.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB