Jumat, 10 Januari 2025 11:44:38 WIB

Upaya Pemukiman Kembali dan Pengobatan Berjalan Lancar di Tibet yang Dilanda Gempa
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Hao Tao, Wakil Direktur Departemen Manajemen Darurat Regional (CMG)

Tibet, Radio Bharata Online - Upaya pemukiman kembali dan perawatan medis bagi warga yang mengungsi atau terluka akibat gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Dingri di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok pada Selasa (7/1) pagi berjalan lancar, kata pejabat daerah tersebut.

Gempa bumi itu telah menewaskan sedikitnya 126 orang, merusak 27.248 rumah, dan berdampak pada sekitar 61.500 orang dalam berbagai tingkatan, kata Hao Tao, Wakil Direktur Departemen Manajemen Darurat Regional, dalam konferensi pers pada Kamis (9/1).

Hao mengatakan sebanyak 224 lokasi pemukiman kembali telah didirikan sejauh ini untuk 47.500 penduduk yang direlokasi dari daerah yang dilanda gempa, dengan kebutuhan hidup dasar mereka terjamin.

"Warga di daerah yang terkena dampak sekarang memiliki pakaian hangat, tenda, perlengkapan tidur, pemanas, makanan hangat, dan air minum bersih. Orang-orang yang terluka telah menerima perawatan medis segera," ujar Hao.

Kelsang Yudron, Direktur Komisi Kesehatan Regional, mengatakan bahwa rumah sakit setempat telah menerima 337 korban luka hingga pukul 09:00 pada hari Kamis (9/1), dengan 246 orang telah dipulangkan setelah menjalani perawatan.

"Saat ini, 91 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk 72 orang dengan luka ringan dan 19 orang dalam kondisi serius. Upaya medis sedang beralih dari tanggap darurat ke perawatan standar," katanya.

Gempa bumi tersebut juga menyebabkan runtuhnya 3.612 rumah sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang kerusakan struktural lebih lanjut di daerah yang terkena dampak. Li Xiuwu, Direktur Departemen Perumahan Regional dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan Tiongkok, mengatakan gempa bumi dahsyat dan episentrumnya di daerah berpenduduk telah menyebabkan kerusakan yang meluas.

"Bangunan yang runtuh sebagian besar adalah rumah-rumah pedesaan dan rumah-rumah yang dibangun sendiri di daerah perkotaan. Pertama, gempa bumi tersebut memiliki kekuatan yang besar dan intensitas yang kuat. Daerah meizoseismal di episentrum gempa bumi di Kabupaten Dingri mencapai intensitas IX dengan kerusakan besar yang melampaui standar desain anti-seismik lokal untuk bangunan. Kedua, gempa bumi dengan fokus dangkal, dengan kedalaman fokus hanya 10 kilometer, sangat merusak bangunan permukaan. Ketiga, episentrumnya dekat dengan kota-kota dan desa-desa. Dalam jarak lima kilometer dari episentrum, terdapat tujuh desa, dan kedekatan dengan daerah-daerah ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan-bangunan di kota-kota dan desa-desa," jelas Li.

Komentar

Berita Lainnya