Selasa, 10 September 2024 11:5:53 WIB

Selama 75 tahun terakhir
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Pabrik perakitan kendaraan energi baru di kota Guangzhou (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Tiongkok telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang pesat selama 75 tahun terakhir sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada tahun 1949, dengan lompatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kekuatan ekonomi nasional dan pertumbuhan yang nyata dalam PDB per kapita, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Senin (9/9).

Laporan NBS menunjukkan bahwa agregat ekonomi Tiongkok terus mencapai titik bersejarah selama 75 tahun terakhir, dengan PDB meningkat dari 67,9 miliar yuan (sekitar 147 triliun rupiah) pada tahun 1952 menjadi lebih dari 126 triliun yuan (sekitar 273 ribu triliun rupiah) pada tahun 2023, menjadikannya ekonomi terbesar kedua di dunia.

Dihitung dengan harga konstan, PDB Tiongkok pada tahun 2023 adalah 223 kali lipat dari tahun 1952, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 7,9 persen. Hebatnya, rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan dari tahun 1979 hingga 2023 adalah 8,9 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3 persen selama periode yang sama.

Laporan itu mengatakan PDB per kapita Tiongkok telah melonjak 89 kali lipat dari tahun 1952, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6,5 persen. PDB per kapita pada tahun 2023 adalah 89.358 yuan (sekitar 194 juta rupiah) pada nilai tukar tahunan rata-rata, melampaui angka 12.000 dolar AS (sekitar 185 juta rupiah) untuk tahun ketiga berturut-turut, menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam output menurut populasi.

Menurut data dan kriteria klasifikasi Bank Dunia, pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Tiongkok mencapai 13.400 dolar AS (sekitar 207 juta rupiah) pada tahun 2023, yang menunjukkan bahwa Tiongkok telah bangkit dari negara berpendapatan rendah pada tahun 1949 menjadi negara berpendapatan menengah ke atas sejauh ini.

Pada tahun-tahun awal berdirinya RRT, total output ekonomi negara tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari total output ekonomi dunia, hanya 1,7 persen pada tahun 1978, menduduki peringkat ke-10 di dunia.

Sejak Tiongkok mengadopsi kebijakan reformasi ekonomi dan keterbukaan pada tahun 1978, Tiongkok telah menyaksikan pertumbuhan pesat yang berkelanjutan. Tingkat kontribusi tahunan rata-ratanya terhadap pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 24,8 persen dari tahun 1979 hingga 2023, menduduki peringkat pertama secara global.

Selama 75 tahun terakhir, Tiongkok telah menjadi kekuatan manufaktur terbesar di dunia, pedagang barang terbesar, konsumen barang terbesar kedua, dan pemegang cadangan devisa terbesar.

Laporan itu mengatakan Tiongkok juga telah mencapai perubahan yang luar biasa dari pinggiran sistem dunia menjadi pusat panggung dunia, menjadi peserta, pembangun, dan kontributor penting bagi sistem internasional.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner