Selasa, 4 Maret 2025 14:47:26 WIB

Jubir: KRN akan Bantu Perdalam Pengertian dan Persahabatan antara Warga Tiongkok dan AS
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Lou Qinjian, Juru Bicara Sesi Ketiga Kongres Rakyat Nasional ke-14 (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Badan legislatif tertinggi Tiongkok akan berupaya memperdalam pengertian dan persahabatan antara rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat melalui pertukaran, yang bertujuan untuk berkontribusi pada perkembangan hubungan bilateral yang mantap, sehat, dan berkelanjutan, kata Lou Qinjian, Juru Bicara Sesi Ketiga Kongres Rakyat Nasional (KRN) ke-14, pada hari Selasa (4/3).

Pada konferensi pers satu hari sebelum pembukaan sesi tahunan KRN ke-14 di Beijing, Lou menyoroti hubungan Tiongkok-AS dalam menghadapi meningkatnya ketegangan perdagangan dan menanggapi kekhawatiran tentang tarif AS atas barang-barang Tiongkok.

"Baik Tiongkok maupun AS tengah mengejar impian mereka, dan keduanya berkomitmen untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat mereka. Perdagangan antara Tiongkok dan AS pada dasarnya saling menguntungkan. Selama 46 tahun terakhir sejak terjalinnya hubungan diplomatik, Tiongkok dan AS telah melihat perdagangan mereka tumbuh lebih dari 200 kali lipat, dan investasi dua arah kini berjumlah sekitar 250 miliar dolar AS (sekitar 4.112 triliun rupiah). Hal ini tidak hanya membawa manfaat nyata bagi rakyat Tiongkok dan Amerika, tetapi juga memberikan dorongan kuat bagi pembangunan ekonomi global," ujar Lou.

Menanggapi keputusan AS untuk kembali mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang yang diimpor dari Tiongkok, Lou menekankan pentingnya mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mendesak AS untuk terlibat dalam konsultasi dengan Tiongkok secara setara guna menyelesaikan sengketa perdagangan.

"Perdagangan antarnegara harus mengikuti aturan WTO dan sengketa perdagangan harus diselesaikan dalam kerangka WTO. Dengan memberlakukan tarif sepihak, AS telah melanggar aturan WTO dan mengganggu keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global. Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan Tiongkok dan menemukan solusi melalui konsultasi yang setara. Tiongkok juga siap bekerja sama lebih erat dengan negara-negara di seluruh dunia untuk menjaga sistem perdagangan multilateral yang diperoleh dengan susah payah, menentang unilateralisme dan proteksionisme, serta memajukan globalisasi ekonomi yang inklusif dan bermanfaat bagi semua orang." "Sejarah menunjukkan bahwa Tiongkok dan AS akan memperoleh keuntungan dari kerja sama dan kerugian dari konfrontasi. Perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan merupakan kepentingan kedua negara dan memenuhi harapan masyarakat internasional. Bagi Tiongkok dan AS, dua negara besar dengan kondisi nasional yang berbeda, wajar jika mereka memiliki beberapa perbedaan pendapat. Yang penting adalah menghormati kepentingan inti dan perhatian utama masing-masing dan menemukan solusi yang tepat," papar Lou.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan pihak AS untuk mengatasi masalah masing-masing melalui dialog dan konsultasi atas dasar saling menghormati, kesetaraan, timbal balik, dan saling menguntungkan. Pada saat yang sama, kami tidak pernah menerima tindakan menekan atau mengancam, dan akan dengan tegas membela kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami. Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk menerapkan kesepahaman bersama yang penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dan kembali ke jalur dialog dan konsultasi yang benar," ujarnya.

Ia juga menyoroti peran pertukaran legislatif dalam memupuk pemahaman antara rakyat Tiongkok dan Amerika dan menyatakan harapan untuk hubungan bilateral yang sehat dengan AS di masa mendatang.

"KRN Tiongkok siap bekerja melalui pertukaran antara badan legislatif untuk memperdalam pemahaman dan persahabatan antara rakyat Tiongkok dan AS, dan berkontribusi pada perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang mantap, sehat, dan berkelanjutan," kata Lou.

Pada konferensi pers, Lou juga mengumumkan bahwa sesi ketiga KRN ke-14 dijadwalkan berakhir pada tanggal 11 Maret 2025.

Komentar

Berita Lainnya