Kamis, 9 Januari 2025 12:3:11 WIB

Platform Layanan Beijing Tawarkan Solusi Satu Atap bagi Pengunjung Internasional
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhang Li, Kepala Divisi Administrasi Layanan Pemerintah dan Manajemen Data Kota Beijing (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Mulai 1 Januari 2025, "Beijing Service", sebuah platform layanan yang didukung oleh pemerintah kota Beijing, memperluas jangkauannya ke dua bandara internasional kota tersebut, dengan mendirikan kios 24 jam untuk memfasilitasi pengunjung dari luar negeri.

Pada hari pertama tahun 2025, dua kios Beijing Service di dekat area kedatangan internasional Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dan Bandara Internasional Daxing mulai digunakan, dengan staf terlatih yang menyediakan layanan multibahasa 24 jam bagi para pelancong global.

"Tahun ini kami telah mendirikan stasiun layanan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dan Bandara Internasional Daxing untuk menyediakan layanan satu atap bagi para pelancong termasuk pengaturan pembayaran, layanan telepon seluler, dan konsultasi transportasi dan pariwisata, yang mencakup empat kategori dari lebih dari 20 layanan yang nyaman. Layanan tersebut bertujuan untuk lebih memudahkan orang asing untuk belajar, bepergian, atau tinggal di Beijing, dan untuk meningkatkan tingkat layanan internasional Beijing," jelas Zhang Li, Kepala Divisi Administrasi Layanan Pemerintah dan Manajemen Data Kota Beijing.

Langkah ini diambil setelah jajak pendapat terbaru kota tersebut dengan pengunjung internasional tentang apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengalaman mereka di Tiongkok, yang bertujuan untuk lebih mendukung lonjakan pengunjung global yang disebabkan oleh kebijakan bebas visa negara tersebut.

Platform Layanan Beijing kini dapat menyediakan solusi terpadu bagi pendatang baru, dan mengatasi sebagian besar masalah umum wisatawan asing.

"Sejauh ini, saya tidak mengalami masalah apa pun, dan tampaknya cukup mudah dan mudah untuk mengikuti petunjuknya, semua orang memberikan petunjuk yang jelas, jadi cukup mudah untuk diikuti. Sejauh ini semua orang yang saya ajak bicara dapat memberikan umpan balik (tentang) apa yang saya butuhkan, jadi semuanya berjalan baik," ujar Rahima Siddiqui, seorang wisatawan dari Selandia Baru.

Komentar

Berita Lainnya