Rabu, 14 Agustus 2024 16:40:21 WIB
Berdasarkan Konvensi Jenewa Keempat
International
Endro

Warga Palestina berduka atas kematian saudara dan keluarga mereka setelah serangan Israel terhadap Sekolah al-Tabin pada 10 Agustus [Mahmoud Zaki/EPA-EFE]
JAKARTA, Radio Bharata Online - Dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, Israel telah menyerang lebih dari 500 sekolah di Gaza. Dikutip dari laman Al Jazeera, pada Minggu 11 Agustus lalu, lebih dari 100 orang tewas, setelah Israel menyerang sebuah sekolah di Kota Gaza, yang menampung warga Palestina yang mengungsi.
Paramedis di tempat kejadian menggambarkan pembantaian itu mengerikan, dengan "mayat-mayat tercabik-cabik". Israel mengklaim bahwa Hamas dan pejuang Jihad Islam Palestina beroperasi dari sekolah tersebut.
Israel telah berulang kali menyerang sekolah, rumah sakit, dan universitas di Gaza, dengan mengklaim bahwa bangunan tersebut digunakan untuk tujuan militer tanpa memberikan bukti apa pun.
Dengan banyaknya perintah evakuasi sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober, bangunan sekolah sering kali dijadikan tempat perlindungan bagi hampir dua juta warga Palestina, yang mengungsi di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Berdasarkan Konvensi Jenewa Keempat, sekolah dianggap sebagai objek sipil dan harus dilindungi dari serangan. Namun, dalam kurun waktu 10 hari pada bulan Agustus, pasukan Israel menyerang lima sekolah di Kota Gaza, menewaskan lebih dari 179 orang, dan melukai banyak orang lainnya.
Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, mengutuk serangan tersebut. Melalui akun X, Francesca menuliskan, dengan senjata dari AS dan Eropa, Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina, satu lingkungan pada saat itu, satu rumah sakit pada saat itu, satu sekolah pada saat itu, satu kamp pengungsi pada saat itu, satu ‘zona aman’ pada saat itu.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), hingga 6 Juli, 564 sekolah di Jalur Gaza terkena langsung atau rusak akibat serangan Israel. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
