Sabtu, 16 Maret 2024 10:39:21 WIB
Tiongkok Mendesak Jepang untuk Merefleksikan Sejarah Agresi dan Mendapatkan Kepercayaan dari Masyarakat Internasional
International
Eko Satrio Wibowo

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Zhang Xiaogang (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Zhang Xiaogang, mengatakan dalam sebuah konferensi pers reguler pada hari Jum'at di Beijing bahwa Tiongkok mendesak Jepang untuk merefleksikan sejarah agresinya dan mendapatkan kepercayaan dari negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional yang lebih luas.
Zhang membuat pernyataan itu sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang keputusan Jepang baru-baru ini untuk meningkatkan anggaran tahunan untuk pertahanan nasional pada tahun fiskal 2024. Berbagai laporan mengungkapkan bahwa anggaran itu telah melonjak menjadi sekitar 52,5 miliar dolar AS (sekitar 821 triliun rupiah), menandai peningkatan yang cukup besar sebesar 7,3 miliar dolar AS (sekitar 114 triliun rupiah) dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan mencapai puncak sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Karena sejarah agresi militer Jepang di zaman modern, pergerakan militer dan keamanan Jepang selalu menimbulkan kekhawatiran besar dari negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah melakukan penyesuaian yang signifikan terhadap kebijakan keamanannya, terus meningkatkan anggaran pertahanannya dari tahun ke tahun dan melonggarkan pembatasan ekspor senjata untuk mencari terobosan dalam pengembangan militer. Hal ini telah menimbulkan keraguan yang kuat di antara negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional tentang apakah Jepang tulus dalam komitmennya terhadap pembangunan pertahanan dan perdamaian. Kami mendesak Jepang untuk dengan sungguh-sungguh menghormati masalah keamanan negara-negara tetangganya, merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, mematuhi jalur pembangunan damai, agar tidak semakin kehilangan kepercayaan dari negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional," papar Zhang.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
