Rabu, 14 Agustus 2024 11:48:53 WIB
Apindo: Pengusaha Patuh Tidak Akan Was Was Dengan Kewenangan Baru Ditjen Pajak
Indonesia
Endro
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani. FOTO: (Pajak.com)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani menyebut, pengusaha yang patuh dengan peraturan yang berlaku, tidak akan terdampak ataupun merasa was-was dengan kewenangan tambahan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang bisa mengakses informasi rekening nasabah, yang menyimpan uang sebesar Rp1 miliar, untuk kepentingan perpajakan.
Menurut Shinta, sebetulnya kewenangan tambahan tersebut bukan merupakan hal baru, karena dulu sudah diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 9 Tahun 2017, tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, beserta aturan turunannya. Hanya saja, Shinta menyoroti bahwa kepatuhan pajak, pada hakikatnya merupakan kewajiban wajib pajak masing-masing. Sehingga, apabila terjadi ketidakpatuhan, maka wajib pajak yang bersangkutan lah yang harus mempertanggungjawabkannya. Jadi, pengusaha yang sudah patuh tidak akan terdampak atas pengaturan ini, dan yang belum patuh tentu menimbulkan rasa was-was.
Kendati demikian, ia tetap berharap agar DJP tidak melakukan tindakan yang berpotensi terjadi penyalahgunaan wewenang.
Shinta berharap, dengan pengaturan yang lebih seksama ini, termasuk pengenaan sanksi pemeriksaan bukti permulaan, agar jangan menimbulkan potensi-potensi terjadinya penyalahgunaan kewenangan. Perhatian khusus juga perlu diberikan atas keamanan pertukaran data secara elektronik, karena rawan terjadinya kebocoran informasi oleh pihak yang tidak berwenang.
Sebelumnya, DJP telah memiliki kewenangan tambahan untuk mendapatkan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan. Pemilik rekening bank juga dilarang bersekongkol untuk menutup akses tersebut.
Adapun nominal pemilik rekening yang bisa diintip oleh Ditjen Pajak ialah sebesar Rp 1 miliar, sesuai dengan Pasal 19 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 19 Tahun 2018. Sebelumnya, PMK nomor 70 tahun 2017, menetapkan rekening yang bisa diakses itu nominalnya Rp 200 juta. (CNBC)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB