Jumat, 13 Desember 2024 14:43:48 WIB
Tiongkok Beri Peringatan Keras kepada Filipina atas Provokasi Berulang di Laut Tiongkok Selatan
International
Eko Satrio Wibowo
Wu Qian, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok pada hari Jum'at (13/12) mengeluarkan peringatan keras kepada Filipina atas provokasi berulang-ulangnya di Laut Tiongkok Selatan, dengan mengatakan bahwa semakin banyak provokasi akan menghasilkan tindakan balasan yang lebih kuat, dan jika pihak Filipina dengan keras kepala mengikuti jalan yang salah, Tiongkok tidak akan pernah mundur.
Wu Qian, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, memberikan peringatan tersebut pada konferensi pers sebagai tanggapan atas pertanyaan media terkait setelah kapal nelayan Filipina yang menuju Houteng Jiao di Nansha Qundao, Tiongkok, dan kapal pemerintah yang mencoba menyusup ke Huangyan Dao, Tiongkok, dihentikan.
"Pihak Filipina, dengan dukungan dan permintaan dari Amerika Serikat, telah menimbulkan masalah di banyak tempat di Laut Tiongkok Selatan. Dari Ren'ai Jiao hingga Xianbin Jiao dan dari Houteng Jiao hingga Huangyan Dao, provokasi berulang-ulang yang dilakukan oleh Filipina telah memungkinkan masyarakat internasional untuk melihat dengan jelas siapa yang merusak perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan, dan siapa yang mengarang dan menyebarkan kebohongan," ujar Wu.
Komandan Angkatan Laut Filipina mengatakan bahwa mereka telah merumuskan taktik "Zona Abu-abu" untuk menghadapi aktivitas kapal-kapal Tiongkok yang beroperasi di Laut Tiongkok Selatan. Untuk itu, pihak Tiongkok akan mengambil tindakan balasan sampai tuntas, kata Wu.
"Ke mana pun mereka pergi, baik saat transit maupun saat mengisi ulang pasokan, kapal-kapal Filipina selalu memiliki dek penuh reporter. Namun, masalah sebenarnya bukanlah tentang siapa yang memiliki lebih banyak reporter, tetapi siapa yang memiliki lebih banyak legitimasi. Wilayah Filipina ditetapkan oleh serangkaian perjanjian internasional, yang tidak mencakup Kepulauan Nansha dan Huangyan Dao. Pihak Filipina sangat memahami fakta ini. Posisi Tiongkok jelas dan konsisten: semakin banyak provokasi, semakin kuat tindakan balasan yang akan diambil; dan jika pihak Filipina dengan keras kepala mengikuti jalan yang salah, Tiongkok tidak akan pernah mundur," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB