Rabu, 16 Oktober 2024 15:5:18 WIB

Tiongkok Berharap Penerapan Tegas Perjanjian Perdamaian oleh Kolombia Dapat Mencapai Stabilitas Nasional
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Tiongkok berharap semua pihak di Kolombia akan dengan teguh melaksanakan perjanjian perdamaian untuk mencapai stabilitas nasional, perdamaian, dan pembangunan dalam segala aspek, kata Utusan Tiongkok untuk PBB, Geng Shuang, pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai proses perdamaian di Kolombia pada hari Selasa (15/10).

Pada pertemuan tersebut, Dewan Keamanan PBB membahas kemajuan Kolombia dalam melaksanakan perjanjian perdamaian yang dicapai antara pemerintah Kolombia dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) pada bulan Agustus 2016.

"Kami berharap dan percaya bahwa semua pihak di Kolombia, di bawah kepemimpinan Presiden Petro dan pemerintah Kolombia, akan menunjukkan tekad yang kuat dalam melaksanakan perjanjian tersebut, mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan, dan membentuk kekuatan yang kuat dalam proses pembangunan perdamaian, untuk akhirnya mencapai stabilitas nasional, perdamaian, dan pembangunan dalam segala aspek," ujar Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Menurut utusan Tiongkok tersebut, Tiongkok mengusulkan agar Kolombia terus-menerus memanfaatkan keuntungan pembangunan, mengonsolidasikan pencapaian perundingan perdamaian, dan meningkatkan kemampuan keamanannya.

"Kami mendukung pemerintah Kolombia dalam menerapkan kebijakan untuk melucuti senjata kelompok bersenjata dan memerangi geng kriminal secara efektif, meningkatkan pengerahan pasukan keamanan di wilayah yang tidak memiliki kontrol efektif, dan melindungi kelompok rentan seperti mantan personel bersenjata, wanita, anak-anak, dan etnis minoritas dengan lebih baik," kata Geng.

FARC, kelompok gerilya antipemerintah terbesar di Kolombia, menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah pada tahun 2016, yang mengakhiri konflik bersenjata selama lebih dari lima dekade. Namun, beberapa anggotanya terpecah, terus menyerang pasukan pemerintah, yang menyebabkan kebuntuan dalam perundingan damai.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner