Beijing, Bharata Online - Tiongkok dengan tegas mendukung Zimbabwe dalam menentang campur tangan eksternal dan tetap pada jalur pembangunannya sendiri, ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, dalam jumpa pers di Beijing, Senin (27/10).

Tanggal 25 Oktober diperingati sebagai Hari Anti-Sanksi yang ditetapkan oleh Komunitas Pembangunan Afrika Selatan atau Southern African Development Community (SADC). Zimbabwe menyelenggarakan berbagai acara untuk merayakan hari tersebut dan menyerukan pencabutan tanpa syarat sanksi ilegal dan tidak adil yang dijatuhkan oleh Barat kepada negara itu sesegera mungkin.

"KTT SADC ke-39 pada tahun 2019 menetapkan tanggal 25 Oktober sebagai Hari Anti-Sanksi dan menyerukan kepada AS serta negara dan organisasi Barat untuk mencabut sanksi ilegal terhadap Zimbabwe. Tiongkok mendukung Zimbabwe dalam menyelenggarakan acara peringatan hari tersebut," ujar Guo.

"Beberapa negara Barat telah menjatuhkan sanksi ilegal terhadap Zimbabwe selama beberapa dekade. Tindakan hegemonisme yang khas ini sangat merusak kedaulatan nasional Zimbabwe, melanggar hak rakyat Zimbabwe untuk membangun, menghambat upaya Afrika Selatan untuk memperdalam kerja sama dan mengejar pembangunan bersama, serta merusak keadilan dan kesetaraan internasional. Tiongkok, seperti biasa, dengan tegas mendukung Zimbabwe dalam menentang campur tangan eksternal dan tetap pada jalur pembangunannya sendiri. Tiongkok siap bekerja sama dengan negara-negara Afrika dan komunitas internasional untuk membantu Zimbabwe mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya, menegakkan stabilitas, dan mencapai pembangunan. Kami sekali lagi mendesak beberapa negara dan organisasi untuk mencabut sanksi ilegal terhadap Zimbabwe sesegera mungkin, dan mengambil langkah-langkah yang bertanggung jawab dan konkret untuk membantu negara tersebut mengembangkan ekonominya dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," jelasnya.