Kuala Lumpur, Bharata Online - Tiongkok dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menandatangani Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas 3.0 pada Selasa (28/10) pagi di Kuala Lumpur, Malaysia, menjelang KTT Tiongkok-ASEAN ke-28, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Peningkatan ini terutama mencakup sembilan bidang utama, termasuk tidak hanya bidang yang sudah ada seperti prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, standar, serta kerja sama ekonomi dan teknis, tetapi juga bidang-bidang baru yang berpotensi tinggi seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, interkonektivitas rantai pasok, persaingan dan perlindungan konsumen, serta usaha mikro, kecil, dan menengah.

Menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok, hal tersebut mencerminkan kemauan dan tindakan bersama kedua belah pihak untuk secara aktif memimpin perumusan aturan internasional dan mempromosikan kerja sama di bidang-bidang yang sedang berkembang.

Setelah penandatanganan protokol peningkatan, Tiongkok dan negara-negara anggota ASEAN akan melanjutkan prosedur persetujuan domestik masing-masing untuk memastikan protokol tersebut mulai berlaku sesegera mungkin, ungkap kementerian tersebut.

Peningkatan ini menandai tahap terbaru dalam evolusi kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN, yang dimulai pada tahun 2002 dan diimplementasikan sepenuhnya sebagai Versi 1.0 pada tahun 2010. Protokol Versi 2.0 selanjutnya ditandatangani pada tahun 2015 dan berlaku penuh pada tahun 2019. Negosiasi untuk peningkatan Versi 3.0 dimulai pada November 2022 dan berhasil diselesaikan pada Mei 2025.

Hubungan perdagangan yang semakin erat telah berperan penting dalam pertumbuhan kawasan. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 16 tahun berturut-turut, sementara ASEAN telah menjadi mitra dagang utama Tiongkok selama lima tahun terakhir. Perdagangan bilateral mencapai 982,3 miliar dolar AS (sekitar 16.321 triliun rupiah) pada tahun 2024, meningkat tujuh belas kali lipat sejak tahun 2002.