Selasa, 21 Januari 2025 16:2:32 WIB

Pakar: Hubungan Tiongkok-AS akan Alami Kemajuan dalam Pemerintahan Baru Trump
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Stephen Orlins, Presiden Komite Nasional Hubungan AS-Tiongkok (CMG)

AS, Radio Bharata Online - Pemerintahan baru AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump diperkirakan akan tetap lebih terbuka terhadap investasi besar Tiongkok, kata Stephen Orlins, Presiden Komite Nasional Hubungan AS-Tiongkok.

Trump dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat di Rotunda Gedung DPR AS pada siang hari, Senin (20/1), memulai masa jabatan keduanya saat ia kembali ke Gedung Putih setelah empat tahun.

Atas undangan, Wakil Presiden Tiongkok, Han Zheng, menghadiri upacara pelantikan Trump di Washington, D.C.

Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Orlins mencatat bahwa ia mengharapkan perkembangan positif juga selama masa jabatan kedua Trump di Gedung Putih.

"Saya merasa Presiden Trump akan lebih menyambut baik investasi Tiongkok di Amerika Serikat dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Ia yakin penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat oleh perusahaan Tiongkok itu hebat. Jika mereka akan berinvestasi lebih dari satu miliar dolar, ia telah menyatakan akan mempermudah penerbitan izin. Akan lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkannya. Jadi, saya merasa itu mungkin area yang bisa ditingkatkan," katanya.

Orlins juga menyebutkan bahwa dimasukkannya reformasi struktural ke dalam perjanjian perdagangan antara kedua negara dapat meningkatkan hubungan perdagangan, yang akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi konsumen dan pengusaha Tiongkok.

"Saya pikir tarif, tidak banyak yang bisa kita lakukan, akan ada tarif. Saya tidak tahu berapa persentase tarifnya, apakah akan 20, 30, 40, 50, 60 persen, tetapi itu akan signifikan. Itu adalah sesuatu yang, Anda tahu, jika Anda melihat kembali ke tahun 2017 atau 18, ketika pemerintahan Trump pertama sedang menegosiasikan apa yang disebut perjanjian perdagangan fase satu. Perjanjian perdagangan fase dua akan memiliki banyak reformasi struktural di dalamnya. Saya pikir itu tidak hanya menguntungkan hubungan AS-Tiongkok, tetapi juga menguntungkan rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok memiliki lebih banyak pilihan barang dan lebih banyak kemampuan untuk menghasilkan uang jika reformasi struktural terjadi. Jadi saya pikir itu akan menjadi langkah awal yang hebat," jelasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner