Senin, 3 Maret 2025 11:42:2 WIB

Gelombang Dingin Melanda Tiongkok Utara dan Timur, Sebabkan Penurunan Suhu Drastis
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Jia Shu, Warga Distrik Dingtao, Kota Heze, Shandong (CMG)

Shandong, Radio Bharata Online - Gelombang udara dingin baru melanda Tiongkok utara dan timur selama beberapa hari terakhir, membawa hujan salju lebat dan penurunan suhu drastis hingga 20 derajat Celsius ke beberapa provinsi termasuk provinsi Shandong dan Hebei.

Di Shandong, 10 kota dan 49 wilayah setingkat kabupaten telah diselimuti salju hingga pukul 14:00 pada hari Minggu (2/3).

Observatorium meteorologi Shandong memperbarui peringatan kuning untuk jalanan yang licin dan peringatan biru untuk gelombang dingin pada hari Minggu.

Tiongkok memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat, dengan warna merah mewakili yang paling parah, diikuti oleh warna oranye, kuning, dan biru.

Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, telah mengalami hujan salju lebat dan penurunan suhu lebih dari 20 derajat Celsius dalam waktu 24 jam.

Polisi lalu lintas kota telah mengerahkan hampir 2.000 petugas dan lebih dari 600 kendaraan untuk memastikan kelancaran lalu lintas, dan otoritas manajemen perkotaan telah mengerahkan lebih dari 16.000 pekerja sanitasi, lebih dari 800 truk penyiram, dan lebih dari 400 bajak salju untuk membersihkan es dan salju dari jalan.

Di Kabupaten Wudi, Kota Binzhou, Shandong, salju kumulatif melebihi 10 milimeter pada Minggu (2/3) sore, dengan angin mencapai Kekuatan 7 atau lebih tinggi.

Gelombang dingin telah memangkas suhu di dalam rumah kaca lokal dari di atas 30 derajat Celsius menjadi sekitar 10 derajat Celsius, mengancam sayuran matang seperti zukini dan tomat serta bibit semangka.

Pemerintah setempat telah mengirim pakar pertanian untuk menginstruksikan petani di lokasi untuk mengambil tindakan yang ditargetkan guna menghindari kerugian ekonomi.

Di Distrik Dingtao, Kota Heze, Shandong, hujan lebat memicu genangan air di beberapa jalan dataran rendah pada Minggu, bersamaan dengan penurunan suhu hingga 0 derajat Celsius.

"Cuacanya seperti roller coaster. Suhu tertinggi dalam dua hari terakhir mencapai lebih dari 20 derajat Celsius, lalu tiba-tiba turun sejak kemarin. Saya sudah pakai jaket bulu angsa lagi," kata Jia Shu, warga setempat.

Akibat gelombang dingin, sebagian besar wilayah di Provinsi Hebei dilanda badai salju sejak Sabtu (1/3) malam, dan suhu tertinggi harian kembali ke angka satu digit.

Observatorium meteorologi provinsi tersebut mengeluarkan peringatan biru untuk angin kencang pada Minggu (2/3) pagi.

Di tengah penurunan suhu yang drastis, warga setempat mengenakan pakaian musim dingin, dan cuaca ekstrem juga mengganggu lalu lintas.

"Saya merasa sangat kedinginan saat keluar. Angin kencang, dan hujan. Saya tampaknya bisa merasakan jalanan licin saat berkendara," kata warga setempat.

Komentar

Berita Lainnya