Rabu, 6 September 2023 12:46:38 WIB
Meningkatnya popularitas hidangan berbahan dasar jamur merupakan kabar baik bagi restoran dan bisnis terkait di Provinsi Yunnan
Tiongkok
Eko Satrio Wibowo

Ouyang Qinghui, seorang koki di Juncai Wild Mushroom Hot Pot Chain (CMG)
Kunming, Radio Bharata Online - Jamur liar yang dapat dimakan telah muncul sebagai masakan baru yang trendi di Tiongkok, dengan berbagai rasa dan tekstur yang berbeda yang menarik banyak penggemar.
Meningkatnya popularitas hidangan berbahan dasar jamur merupakan kabar baik bagi restoran dan bisnis terkait di Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok, yang dikenal sebagai "kerajaan jamur liar".
Di beberapa restoran hot pot lokal, para pengunjung memasak makanan dalam kuah kaldu yang mendidih di tengah meja, ketika jamur liar kini menjadi bagian utama dari menu mereka.
"Resep utama hidangan ini adalah sup. Bahan-bahannya meliputi 16 jenis jamur liar, ayam, tulang sumsum, dan air mineral, yang dimasak bersama selama empat jam," ujar Ouyang Qinghui, seorang koki di Juncai Wild Mushroom Hot Pot Chain.
Bahkan setelah kaldu dibuat, pengunjung juga harus bersabar untuk menikmati hidangan ini. Jamur harus dimasak minimal selama sekitar 20 menit sebelum dapat dikonsumsi karena beberapa di antaranya mungkin beracun jika tidak matang sempurna.
Wang Wenzhong, pendiri jaringan Juncai Wild Mushroom Hot Pot, mengatakan bahwa hot pot berbahan dasar jamur liar dan tidak pedas menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena orang-orang semakin menyukai kelezatannya yang alami.
"Kami sekarang memiliki total 13 restoran, yang telah menerima rata-rata 7.000 pelanggan setiap hari pada musim ini. Bisnis ini telah berkembang sejak tahun 2018, sebelum pandemi. Dan sepengetahuan saya, ada beberapa ratus restoran yang menyajikan jamur liar di Kunming dibandingkan tahun lalu," katanya.
Sementara itu, banyak pecinta kuliner yang mengakui bahwa mereka tidak bisa menolak cita rasa yang berbeda.
"Rasanya sangat lezat. Meskipun tidak sepedas makanan di kampung halaman saya, saya tetap menyukainya," kata Xiao Xinrong, seorang pengunjung restoran dari Provinsi Hunan, Tiongkok tengah.
Katering hanyalah salah satu bagian dari rantai industri jamur. Saat ini, banyak jenis produk lain yang juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.
Yu Jialing, Manajer Manerow Natural Food Development, yang memproduksi serangkaian produk seperti jamur rayap goreng, irisan jamur kering dan penyedap rasa, berharap pasar akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang.
"Volume penjualan kami tahun lalu sekitar 98 juta yuan (sekitar 205 miliar rupiah), dan diperkirakan akan melebihi 100 juta yuan (sekitar 200 miliar rupiah). Saya sibuk membeli jamur liar dalam jumlah besar akhir-akhir ini untuk diolah menjadi produk yang berbeda. Pesanan terus berdatangan, dan saya bisa melihat pasar semakin memanas," ungkapnya.
Tapi, seiring dengan berkembangnya industri ini, para analis di sektor ini memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak standar dan norma untuk mengatur pasar dengan lebih baik.
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
