Rabu, 18 September 2024 16:32:21 WIB

Museum Sejarah di Shenyang Menerima Sumbangan Dokumen yang Mencatat Invasi Jepang ke Tiongkok
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Kolektor Zhan Hongge (CMG)

Shenyang, Radio Bharata Online - Museum Sejarah 9.18 di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning di timur laut Tiongkok, telah menerima 14 dokumen bergambar yang merekam invasi Jepang ke Tiongkok dari seorang donatur swasta menjelang peringatan 93 tahun Insiden 18 September yang menandai dimulainya invasi tersebut.

Dokumen-dokumen berharga yang disumbangkan oleh kolektor Zhan Hongge itu memberikan bukti baru untuk mempelajari sejarah Insiden 18 September pada tahun 1931 dan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang (1931-1945).

Gambar-gambar tersebut diterbitkan oleh militeris Jepang dari tahun 1932 hingga 1942, merekam Insiden 18 September, invasi mereka ke timur laut Tiongkok, pembentukan negara boneka Manchukuo, dan invasi mereka ke Beijing, Nanjing, Wuhan, dan Chongqing.

"Dokumen-dokumen sejarah ini memainkan peran yang lebih baik di museum. Mereka dapat mendidik generasi muda, khususnya kaum muda, untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah. Kita tidak boleh melupakan penghinaan nasional dan menghargai perdamaian," kata Zhan.

Sebagian besar foto yang dipublikasikan pada dokumen tersebut diambil oleh koresponden militer Jepang atau reporter profesional di medan perang garis depan dan wilayah pendudukan Jepang untuk melaporkan situasi perang di berbagai tempat.

"Saat ini, lebih dari 90 tahun kemudian, dokumen-dokumen sejarah ini telah menjadi bukti yang tak terbantahkan tentang invasi Jepang ke Tiongkok dan bagian penting dari materi sejarah tentang perang tersebut. Mereka mengungkap kebenaran sejarah dan seluruh proses perencanaan Jepang atas Insiden 18 September dan Insiden 7 Juli serta invasi bersenjata skala besar mereka ke Tiongkok," kata Fan Lihong, kurator museum.

Pada tanggal 18 September 1931, pasukan Jepang meledakkan satu bagian rel kereta api di bawah kendali mereka di dekat Shenyang dan menuduh pasukan Tiongkok melakukan sabotase sebagai dalih untuk serangan tersebut. Malam harinya, mereka membombardir barak-barak di dekat Shenyang.

Upaya perlawanan rakyat Tiongkok setelah Peristiwa 18 September menandai dimulainya Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang.

Komentar

Berita Lainnya