Sabtu, 15 Februari 2025 9:32:4 WIB

Tiongkok Peringatkan Filipina Tentang Bahaya Penempatan Sistem Rudal AS Dalam Jangka Panjang
Tiongkok

AP Wira

banner

Zhang Xiaogang, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional. /CMG

BEIJING, Radio Bharata Online - Seorang juru bicara militer Tiongkok pada hari Jumat (14/2) mendesak Filipina untuk menepati janjinya dan menarik sistem rudal Typhon AS dari wilayahnya sesegera mungkin.

Zhang Xiaogang, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional, membuat pernyataan tersebut ketika diminta mengomentari laporan yang mengindikasikan bahwa sistem rudal Typhon AS terus dikerahkan di wilayah Filipina.

AS memasang sistem rudal Typhon di Filipina utara pada bulan April 2024 sebagai bagian dari latihan militer gabungan AS-Filipina. Filipina berjanji bahwa penempatan tersebut akan bersifat "sementara", dan bahwa sistem tersebut akan ditarik setelah latihan militer berakhir.

Tiongkok telah berulang kali menyatakan penentangan tegasnya terhadap penempatan rudal jarak menengah AS di Filipina, kata Zhang.

Mengakui Typhon adalah senjata strategis dan ofensif, Zhang mengatakan Filipina telah berulang kali mengingkari komitmennya dan menuruti pihak AS dalam memperkenalkan sistem tersebut, seraya menambahkan bahwa hal itu tidak hanya akan menempatkan keamanan dan pertahanan nasionalnya di bawah belas kasihan pihak lain, tetapi juga membawa risiko konfrontasi geopolitik dan perlombaan senjata di kawasan tersebut.

Menyadari Filipina juga telah menghubungkan Laut Cina Selatan dengan sistem rudal tersebut, Zhang mengatakan tindakan tersebut "konyol dan berbahaya" karena menganggap keamanannya sendiri, kesejahteraan rakyat, serta perdamaian dan stabilitas regional sebagai alat tawar-menawar.

Tiongkok mendesak pihak Filipina untuk sepenuhnya mengakui sensitivitas tinggi dan bahaya serius akibat pengerahan sistem rudal tersebut, menarik sistem tersebut sesegera mungkin sesuai dengan janjinya, dan kembali ke jalur dialog dan konsultasi yang benar sedini mungkin, kata Zhang.

Tiongkok akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melawan tindakan-tindakan pelanggaran dan provokatif serta dengan tegas menjaga kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritimnya, Zhang menambahkan.

(Sampul: )

Komentar

Berita Lainnya