Minggu, 10 November 2024 11:0:59 WIB

Bersepeda Malam Hari Membuat Padat Arus Lalu Lntas di Kaifeng
Tiongkok

AP Wira

banner

Para pelajar yang berkendara malam hari menempati jalur kendaraan bermotor sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas./foto Shine

KAIFENG, Radio Bharata Online - Baru-baru ini, sekelompok mahasiswa di Tiongkok melakukan hal tersebut. Mereka memulai perjalanan dari Zhengzhou, Henan, dan berkendara ke arah timur di sepanjang Jalan Raya Zhengkai, mereka menempuh jarak lebih dari 50 kilometer dalam waktu sekitar lima jam untuk mencapai pusat kota Kaifeng.

Menurut laporan dari otoritas manajemen perkotaan Kaifeng, sekitar 17.000 siswa telah berpartisipasi dalam acara bersepeda larut malam yang dijuluki "Pemuda" ini. Namun, apa yang awalnya merupakan petualangan seru juga menimbulkan serangkaian masalah.

Penduduk di Zhengzhou dan Kaifeng telah melaporkan masalah seperti sepeda yang tidak diparkir dengan benar dan kurangnya ketersediaan sepeda, yang membuat perjalanan sehari-hari menjadi sulit.

Selain itu, dengan banyaknya siswa yang bersepeda bersama, masuknya pengendara sepeda telah menyebabkan gangguan lalu lintas, terutama karena beberapa kelompok memblokir jalur atau berkendara secara berdampingan.

Menanggapi popularitas yang semakin meningkat, baik polisi lalu lintas Zhengzhou maupun Kaifeng mengumumkan tindakan sementara. Mulai pukul 16.00 pada tanggal 9 November hingga tengah hari pada tanggal 10 November, jalur tidak bermotor di sepanjang Jalan Zhengkai di Zhengzhou akan ditutup untuk pengendara sepeda.

Sementara itu, tiga platform berbagi sepeda utama – Hellobike, DiDi Bike, dan Mobike – telah mengeluarkan peringatan bahwa sepeda akan dikunci jika dikendarai di luar zona yang ditentukan.

Para remaja yang bersepeda malam ini terinspirasi oleh sekelompok mahasiswa dari Zhengzhou yang, pada bulan Juni lalu, memutuskan untuk bersepeda ke Kaifeng hanya untuk mencoba pangsit sup yang terkenal di kota tersebut.

Perjalanan spontan ini dengan cepat mendapatkan popularitas, terutama setelah kisah mereka tersebar di media sosial. Bahkan, menjadi sensasi hingga tagar, "Masa muda tidak ada harganya, Perjalanan Malam ke Kaifeng ada harganya," menjadi viral.

Perjalanan biasanya dimulai pada dini hari, dengan siswa bersepeda selama beberapa jam untuk mencapai Kaifeng, yang berjarak sekitar 50 kilometer. Biaya untuk setiap pengendara adalah sekitar 16,5 yuan (US$2).

Tren ini bukan hanya tentang berkendara – ini juga merupakan kesempatan bagi siswa untuk menghilangkan stres.

Awalnya, wahana malam mendapat dukungan.

Beberapa objek wisata di Kaifeng menawarkan tiket masuk gratis bagi pelajar dan memperpanjang jam buka untuk mengakomodasi pengendara. Pemerintah kota juga mendirikan pusat berbagi sepeda di tempat tujuan dan berkoordinasi dengan polisi untuk memastikan keamanan.

Bersepeda malam hari menempatkan jari-jari di roda arus lalu lintas

Para pelajar yang berkendara malam hari menempati jalur kendaraan bermotor sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Namun seiring dengan semakin besarnya skala acara, permasalahan yang muncul juga semakin besar. Banyak pengendara yang meninggalkan perjalanan di tengah jalan karena kelelahan, sehingga menimbulkan masalah keselamatan.

Maraknya sepeda dari Zhengzhou ke Kaifeng juga menimbulkan gangguan bagi warga sekitar. Di Kaifeng, parkir sepeda yang tidak semestinya menjadi pemandangan umum di dekat rumah-rumah, sementara di Zhengzhou, kekurangan sepeda di stasiun metro menyebabkan banyak penumpang terlantar.

Situasi meningkat pada malam tanggal 8 November, ketika kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh pelajar pengendara sepeda menyebabkan penutupan jalan sementara dan penutupan rute tertentu oleh polisi Zhengzhou.

Pada tanggal 9 November, para pejabat di Kaifeng telah meminta para pelajar untuk menghindari berkendara dalam kelompok besar, dan mengingatkan mereka bahwa "kaum muda membutuhkan semangat namun juga keamanan."

Pemerintah setempat mendesak para pelajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan menghormati keselamatan masyarakat.

Tren ini kemudian terhenti secara tidak resmi, dengan diumumkannya pembatasan baru pada jalur tidak bermotor dan kontrol yang lebih ketat pada bersepeda lintas distrik. [Shine]

Komentar

Berita Lainnya